> >

Erdogan: Hamas adalah Gerakan Perlawanan Membela Tanah Palestina, Bukan Organisasi Teroris

Kompas dunia | 25 September 2024, 14:36 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Selasa 24/9/2024 waktu New York dengan tegas menyatakan dirinya tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris, melainkan kelompok perlawanan yang membela tanah airnya.  (Sumber: Anadolu)

Menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 41.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas, dan sekitar 96.100 lainnya terluka sejak serangan tersebut dimulai.

Keganasan Israel telah memaksa hampir seluruh populasi Gaza mengungsi di tengah blokade yang terus berlangsung, yang menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Saat ini, Israel menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional ICJ atas tindakannya di Gaza.

Dalam wawancara yang sama, Erdogan juga membahas pandangannya tentang pengajuan keanggotaan NATO oleh Ukraina. Ia menyatakan Turki akan mempertimbangkan sikap seluruh negara anggota NATO dalam hal ini.

"Amerika Serikat sendiri tidak ingin Ukraina bergabung dengan NATO. Banyak negara NATO lainnya juga tidak ingin Ukraina bergabung. Kita harus mengakui kenyataan ini dan membuat keputusan dengan bijak,” kata Erdogan.

Ia menekankan keputusan mengenai keanggotaan Ukraina di NATO membutuhkan pertimbangan matang, dan Turki akan membuat keputusan akhir setelah memperhitungkan pandangan negara-negara anggota lainnya. "Keputusan ini tidak boleh diambil dengan terburu-buru," kata Erdogan.

Meski NATO belum menawarkan keanggotaan kepada Ukraina, aliansi ini telah memperkuat hubungan dengan Kyiv sejak perang dengan Rusia dimulai pada Februari 2022. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu / NBC News


TERBARU