> >

AS Akan Kirim Bantuan Senjata Senilai Rp5,7 Triliun ke Ukraina, Termasuk Bom Klaster Jarak Menengah

Kompas dunia | 25 September 2024, 10:36 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan pidato pada KTT Masa Depan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, Senin, 23 September 2024. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan bantuan militer senilai USD375 juta atau sekitar Rp5,7 triliun (kurs Rp15.261 per dolar) ke Ukraina, yang mencakup bom klaster jarak menengah dan berbagai roket, artileri, serta kendaraan lapis baja.

Hal itu diungkapkan pejabat AS pada Selasa (24/9/2024). Jumlah pasti bom klaster yang akan dikirim, belum diumumkan.

Pengumuman ini diperkirakan akan disampaikan pada Rabu (25/9/2024), saat para pemimpin dunia berkumpul di Majelis Umum PBB, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berupaya memperkuat dukungan serta membujuk AS agar mengizinkan pasukannya menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia.

Baca Juga: Zelensky Sebut Perang Rusia-Ukraina Bakal Berakhir Lebih Cepat dari Perkiraan

Pada Kamis (26/9/2024), Zelenskyy dijadwalkan bertemu Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris di Washington.

Paket bantuan ini mencakup bom udara-ke-darat dengan amunisi klaster yang dapat digunakan oleh jet tempur Ukraina namun dikecam oleh berbagai pihak, amunisi untuk sistem roket HIMARS, Javelin dan sistem anti-armor lainnya, kendaraan anti-ranjau (Mine Resistant Ambush Protected), sistem jembatan, dan perlengkapan militer lainnya.

Pejabat AS yang berbicara secara anonim mengungkapkan, ini adalah salah satu paket senjata terbesar yang dikirimkan baru-baru ini, yang semuanya berasal dari stok Pentagon, seperti dilaporkan Associated Press.

Baca Juga: Erdogan Buka-bukaan Saat Turki Gagal Mediasi Perdamaian Rusia dan Ukraina, Ini yang Jadi Halangan

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan pidato pada sidang ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa, 24 September 2024, di markas besar PBB. (Sumber: AP Photo)

Namun, bantuan ini berisiko terhenti karena pendanaan senilai USD6 miliar atau sekitar Rp91,6 triliun (kurs Rp15.261 per dolar) untuk Ukraina mungkin akan habis pada akhir bulan ini kecuali Kongres AS memperpanjang izin Pentagon untuk mengirimkan lebih banyak senjata.

Para pemimpin Kongres sedang bernegosiasi untuk memperpanjang izin ini, di tengah perdebatan internal yang semakin panas.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU