> >

Korban Tewas Selama Dua Hari Serangan Israel di Lebanon Capai 558 Orang

Kompas dunia | 24 September 2024, 21:05 WIB
Petugas tanggap darurat menggunakan ekskavator untuk membersihkan puing-puing di lokasi serangan Israel pada hari Jumat di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Senin, 23 September 2024. Jumlah korban tewas di Lebanon akibat serangan Israel selama dua hari mencapai 558 orang. (Sumber: AP Photo)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Otoritas kesehatan Lebanon menyatakan, kini jumlah korban tewas dalam serangan Israel terhadap Lebanon selama dua hari telah mencapai 588 orang, Selasa (24/9/2024). Dari jumlah korban tewas tersebut, 50 di antaranya adalah anak-anak dan 94 orang di antaranya adalah perempuan.

Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan kepada wartawan bahwa 1.835 orang juga telah terluka sejak Senin dini hari. Para korban luka dibawa ke 54 rumah sakit di seluruh Lebanon, katanya.

Seperti dikutip dari The Associated Press, Abiad menambahkan bahwa empat paramedis termasuk di antara korban tewas, dan 16 paramedis dan petugas pemadam kebakaran lainnya ikut terluka karena serangan Israel.

Sementara itu, seorang jurnalis yang bekerja untuk televisi Al-Mayadeen tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan. Ketika tewas, ia tengah berada di rumahnya di Lebanon Selatan.

Baca Juga: Serangan Terbaru Israel di Gaza Tewaskan Sedikitnya 7 Orang dan 15 Terluka

Jurnalis yang tewas itu bernama Hadi Al-Sayyed, 22 tahun. Ia menjadi jurnalis ketiga dari televisi tersebut yang tewas dalam konflik yang sedang berlangsung antara militer Israel dan kelompok militan Hizbullah di Lebanon. 

Televisi Al-Mayadeen mengatakan ia terluka pada hari Senin dan meninggal karena luka-lukanya pada hari Selasa.

Menurut stasiun TV tersebut, Al-Sayyed bekerja untuk bagian daring Al-Mayadeen dan berada di rumahnya di Kota Burj Rahhal, dekat Kota Tyre ketika terkena serangan udara tersebut.

November lalu, koresponden Al-Mayadeen, Farah Omar, dan juru kamera Rabih Al-Maamari tewas dalam serangan Israel saat meliput Lebanon selatan.

Selain itu, jurnalis video Reuters Issam Abdallah tewas dalam penembakan Israel Oktober lalu saat meliput bentrokan tersebut bersama rekan-rekannya dari kantor berita tersebut bersama wartawan dari TV Al-Jazeera Qatar dan kantor berita internasional Prancis, Agence France-Presse. Semua rekan kerjanya terluka tetapi selamat dari serangan itu.

Baca Juga: Saat Pertikaian Israel dan Hizbullah Memanas di Lebanon, Akankah Warga Gaza Dilupakan?

Militer Israel mengatakan akan melakukan "apa pun yang diperlukan" untuk mendorong Hizbullah menjauh dari perbatasan Lebanon dengan Israel. Israel dan Hizbullah telah saling tembak sejak perang Israel-Hamas dimulai. 

Pada hari Senin, Israel melancarkan ratusan serangan udara di Lebanon selatan dan timur, yang menewaskan hampir 500 orang dan melukai lebih dari 1.600 lainnya.

Ribuan orang melarikan diri dari Lebanon selatan, memenuhi jalan raya utama menuju Beirut dalam eksodus terbesar sejak perang Israel-Hizbullah 2006.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Associated Press


TERBARU