> >

Jelang Sidang Majelis Umum PBB, Cek Panduan Singkat Memahami Istilah-Istilah Diplomatik

Kompas dunia | 24 September 2024, 16:30 WIB
Sidang Majelis Umum PBB dimana Menlu RI Retno Marsudi berpidato atas nama Indonesia. (Sumber: Kemlu RI / United Nations)

NEW YORK, KOMPAS.TV – Pertemuan tahunan para pemimpin dunia dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) kembali digelar. Acara ini selalu diwarnai dengan berbagai singkatan, istilah, serta jabatan yang kerap bikin mumet dan membingungkan bagi sebagian orang.

Berikut ini adalah panduan penting untuk memahami terminologi utama yang digunakan dalam kancah diplomatik seperti di PBB. 

Apa itu UNGA?

UNGA adalah singkatan dari United Nations General Assembly atau Majelis Umum PBB. Acara tahunan ini mengundang para kepala negara, presiden, perdana menteri, raja, dan pemimpin lainnya dari 193 negara anggota PBB.

Majelis Umum PBB bukan hanya sekadar pertemuan besar tahunan, melainkan sebuah badan yang sepanjang tahun menggelar diskusi dan pemungutan suara terkait berbagai isu global. Di kalangan warga New York, UNGA sering diasosiasikan dengan kemacetan jalanan dan konvoi kendaraan resmi, namun makna pertemuan ini jauh lebih luas dari sekadar gangguan lalu lintas.

Baca Juga: Majelis Umum PBB Ultimatum Israel Tinggalkan Tanah Palestina Dalam 12 Bulan

Pertemuan Dewan Keamanan PBB, Rabu, 29/5/2024. Amerika Serikat mendukung penambahan dua kursi tetap di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB untuk negara-negara Afrika dan satu kursi yang akan diputar di antara negara-negara kepulauan kecil yang sedang berkembang.  (Sumber: AP Photo)

Debat Umum Majelis: Panggung Dunia

Debat Umum adalah acara utama di mana setiap pemimpin negara mendapatkan waktu untuk berpidato mengenai pandangan negaranya terkait kondisi dunia. Tema utama tahun ini adalah “Tidak Meninggalkan Siapa pun” dan “Bertindak Bersama untuk Maju”.

Meski setiap pemimpin diminta menyelesaikan pidato dalam 15 menit, banyak yang tetap memanfaatkan kesempatan ini untuk mengulas berbagai masalah besar dunia, serta mengajukan pandangan dan kritik terhadap isu-isu domestik maupun internasional.

Pertemuan Bilateral dan Multilateral

Pertemuan Bilateral atau "bilat" adalah pertemuan tertutup antara pemimpin dua negara. Di sinilah banyak pihak berpendapat bahwa nilai sesungguhnya dari UNGA terletak, yakni dalam interaksi langsung dan pribadi di luar sorotan kamera.

Selain itu, multilateralisme, kerja sama global untuk membangun aturan yang berlaku secara kolektif, juga menjadi salah satu topik penting selama berlangsungnya UNGA.

Dewan Keamanan dan Anggotanya

Dewan Keamanan PBB adalah komponen terkuat PBB yang bertugas menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Dewan ini terdiri dari 15 anggota, yang dibagi menjadi dua kelompok:

P5, yaitu lima anggota tetap dengan hak veto (Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis, dan Inggris), dan

E10, yaitu 10 anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa jabatan dua tahun. Sidang Dewan Keamanan selama pekan UNGA biasanya mencakup diskusi isu besar seperti krisis Ukraina.

G77: Singkatan dari Group of 77, kelompok kepentingan negara-negara berkembang yang terbentuk di PBB pada tahun 1964. Meskipun namanya menunjukkan 77 anggota, saat ini jumlahnya telah bertambah menjadi 134 anggota.

COP29: Konferensi iklim global utama PBB yang akan datang pada bulan November di Baku, Azerbaijan.

1,5 Derajat: Batas ambang penting terkait iklim. Dalam Perjanjian Iklim Paris 2015, negara-negara sepakat untuk berupaya membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius (2,7 derajat Fahrenheit) di atas tingkat pra-industri. Bumi saat ini telah mengalami pemanasan setidaknya 1,1 derajat Celsius (2 derajat Fahrenheit) sejak pertengahan tahun 1800-an.

Baca Juga: AS Dukung Penambahan Dua Kursi Tetap Dewan Keamanan PBB bagi Negara-Negara Afrika

BRICS sendiri adalah aliansi ekonomi yang beranggotakan Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Banyak pihak menyebut BRICS adalah tandingan forum negara-negara maju G8 yang beranggotakan Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. (Sumber: Sky News)

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU