> >

Bocah 6 Tahun yang Hilang pada 1951 Ditemukan 73 Tahun Kemudian, berkat Hal Ini

Kompas dunia | 23 September 2024, 23:05 WIB
Ilustrasi penculikan. (Sumber: Pixabay)

OAKLAND, KOMPAS.TV - Seorang bocah 6 tahun yang hilang diculik pada 1951, bisa ditemukan 73 tahun kemudian.

Penemuan mengejutkan yang terjadi lebih dari tujuh dekade kemudian itu terjadi berkat bantuan tes keturunan online, foto lama, dan juga kliping surat kabar.

Adalah Luis Armando Albino, yang diculik dari sebuah taman di California, Amerika Serikat (AS) pada 1951, akhirnya berhasil ditemukan.

Baca Juga: Israel Serukan Warga Lebanon Dekat Markas Hizbullah Kabur, Penduduk Ditelepon Pihak Tak Dikenal

Pada Jumat (20/9/2024), The Bay Area News Group seperti dikutip dari The Guardian melaporkan bahwa keponakan Albino di Oakland, dengan bantuan polisi, FBI dan Departemen Kehakiman, menemukan bahwa pamannya tinggal di Pantai Timur AS.

Menurut keponakannya, Alida Alequin, 63 tahun, Albino, yang saat ini sudah menjadi kakek, merupakan pensiunan pemadam kebakaran dan veteran Korps Marinis yang pernah bertugas di Vienam.

Ia menemukan Albino dan bereuni dengan sang paman serta keluarganya di California, Juni lalu.

Pada 21 Februari 1951, seorang perempuan menculik Albino dari taman di Oakland Barat, tempat ia bermain dengan kakaknya.

Perempuan itu menjanjikan akan membelikannya permen dalam bahasa Spanyol.

Kenyataannya, perempuan itu malah menculik bocah kelahiran Puerti Rico tersebut, membawanya terbang ke Pantai Timur, di mana ia akhirnya dirawat pasangan yang membesarkannya seperti anak mereka sendiri.

Pejabat dan anggota keluarga tak mengungkapkan di wilayah Pantai Timur mana ia tinggal.

Menurut Alequin, selama lebih dari 70 tahun hilang, Albino tetap berada di hati keluarganya.

Bahkan, fotonya tetap tergantung di dinding rumah keluarganya.

Ibu Albino meninggal pada 2005, namun tak pernah berhenti berharap putranya masih hidup.

Kepolisian Oakland mengungkapkan bahwa upaya Alequin memainkan peranan penting dalam menemukan pamannya.

Mereka juga menegaskan hasil dari upaya ini sesuai dengan harapan mereka.

Baca Juga: Militer Iran Larang Personel Gunakan Alat Komunikasi, Antisipasi Insiden Ledakan Pager Lebanon

Alquin mengatakan sang paman memeluknya dan mengatakan, “Terima kasih telah menemukan(ku)”.

Ia juga menyebut bahwa Albino langsung memberikan ciuman untuknya di pipi.

Menurut Alequin, kemungkinan pertama pamannya masih hidup terjadi pada 2020, ketika hanya untuk iseng, ia melakukan tes DNA online.

Tes itu menunjukkan DNA-nya cocok 22 persen dengan seorang pria yang ternyata adalah pamannya.

Namun, kemudian pencariannya saat itu tak menemukan hasil, dan tak ada respons dari sang paman.

Pada awal tahun ini, Alequin dan putrinya kembali mencoba melakukan pencarian.

Pada kunjungannya ke perpustakaan umum Oakland ia melihat microfilm di artikel di Oakland Tribune, termasuk gambar Luis dan Roger Albino, kakak Luis, yang membuatnya yakin berada di jalur yang benar.

Roger sendiri merupakan kakak Luis yang menemaninya bermain ketika penculikan terjadi. Pada hari yang sama, ia kemudian melaporkan ke kepolisian Oakland.

Penyelidik pun kemudian sepakat petunjuk baru ini substansial, dan kasus orang hilang yang baru telah dibuka.

Kepolisian Oakland pada pekan lalu mengatakan kasus orang hilang telah ditutup, tetapi mereka dan FBI mengatakan penyelidikan penculikan masih dibuka.

Luis kemudian ditemukan di Pantai Timur dan memberikan sampel DNA, begitu juga saudarinya, yang merupakan ibu Alequin.

Alequin kemudian mengatakan pada 20 Juni, penyelidik mendatangi rumah ibunya dan mengatakan pamannya sudah ditemukan.

Baca Juga: Xi Jinping Gercep, Ucap Selamat ke Presiden Baru Sri Lanka, Dorong Kerja Sama Lebih Dalam

Pada 24 Juni, dengan bantuan FBI, Luis datang ke Oakland dengan anggota keluarganya, bertemu dengan Alequin, ibu Alequin dan kerabat lainnya.

Keesokan harinya Alequin mengantarkan sang paman ke rumah Riger di Stanislaus, California.

“Mereka saling memegang dan melakukan pelukan yang lama dan erat. Mereka duduk bersama dan berbicara,” ujar Alquin.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Guardian


TERBARU