> >

Tentara Israel Serbu Kantor Al-Jazeera di Tepi Barat, Upaya Pembungkaman Oleh Zionis?

Kompas dunia | 22 September 2024, 19:17 WIB
Tentara Israel menyerbu kantor Al-Jazeera di Ramallah, Tepi Barat, Minggu (22/9/2024) dini hari dan disiarkan langsung oleh jaringan media Qatar tersebut. (Sumber: Al-Jazeera)

RAMALLAH, KOMPAS.TV - Tentara Israel telah menyerbu kantor media Al-Jazeera di Ramallah, Tepi Barat.

Penyerbuan itu terjadi pada Minggu (22/9/2024) pagi waktu setempat dan disiarkan langsung oleh media Qatar tersebut.

Menurut laporan, tentara Israel menyerbu kantor media itu setelah meledakkan pagar baja gedung.

Baca Juga: Disneyland Gagal Era Kakek Kim Jong-Un Masih Beroperasi, Wahananya Reyot dan Berkarat

Dikutip dari Middle East Eye, jaringan itu pun menyiarkan secara langsung di mana tentara Israel menyerahkan surat perintah pengadilan militer kepada kepala biro Al-Jazeera, Walid Al-Omari.

Para tentara itu memberitahu Omari bahwa perintah militer mengharuskan jaringan media tersebut menutup salurannya selama 45 hari.

Mereka juga memerintahkan semua orang keluar dari kantor media tersebut dalam waktu dua menit.

Omari mengatakan, tentara Israel telah membawa truk untuk menyita kamera, dokumen dan alat-alat Al-Jazeera.

Jaringan Al-Jazeera pun mengecam penyerbuan terhadap jurnalisnya.

Staf Al-Jazeera mengatakan, mereka khawatir Israel akan menghancurkan arsip mereka saat penyerbuan.

Pasalnya, arsip-arsip mereka disimpan di kantor tersebut.

Penyerbuan itu terjadi setelah pada Mei, Pemerintah Israel melarang Al-Jazeera beroperasi di dalam wilayah Israel, dengan berlanjutnya perang di Gaza, dan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat.

Penyerbuan ini pun diyakini sebagai upaya Israel membungkam pemberitaan terkait meningkatnya kekerasan di Tepi Barat dan kekejaman di Gaza.

Al-Jazeera merupakan salah satu media yang terus melaporkan kekejaman terhadap warga Palestina di kedua wilayah itu.

“Keputusan militer yang sewenang-wenang ini dianggap sebagai pelanggaran baru terhadap karya jurnalistik dan media, yang telah mengungkap kejahatan pendudukan terhadap rakyat Palestina,” bunyi pernyataan dari Sindikat Jurnalis Palestina.

Baca Juga: Hizbullah Serang Markas Tentara Israel Dekat Haifa dengan Rentetan Rudal Usai Serangan di Beirut

“Kami menegaskan solidaritas penuh kami dengan Al-Jazeera, dan menempatkan kantor pusat serta kemampuan kami untuk melayani rekan-rekan kami yang bekerja di sana,” tambahnya.

Seperti diketahui, Israel kerap membunuh jurnalis saat melakukan aksi perangnya di Gaza.

Sebagaimana dilaporkan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), jumlah jurnalis yang tewas sejak perang di Gaza dimulai 7 Oktober lalu adalah sebanyak 116 orang per 20 September 2024.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Middle East Eye


TERBARU