Media Dunia Ramai Soal Pembebasan Pilot Selandia Baru di Papua, saat Indonesia Pilih Tidak Represif
Kompas dunia | 21 September 2024, 15:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV — Phillip Mark Mehrtens, pilot asal Selandia Baru, telah dibebaskan setelah 19 bulan ditahan oleh kelompok separatis di Papua. Pembebasan ini mendapat perhatian luas dari media internasional, yang menyoroti implikasi penting bagi keamanan dan hubungan internasional.
Kantor berita seperti Associated Press, Reuters, AFP, dan Jepang, Rusia dan China yang beritanya dikutip berbagai media massa dunia, melaporkan perkembangan terbaru pembebasan sandera itu.
Mehrtens, 38 tahun, dan bekerja untuk Susi Air, diserahkan kepada Satuan Tugas Perdamaian Cartenz, tim gabungan Indonesia yang menangani situasi dengan kelompok separatis.
Juru bicara Satuan Tugas, Bayu Suseno, menyatakan mereka berhasil menjemputnya dalam kondisi baik di Desa Yuguru, distrik Nduga. Mehrtens kemudian diterbangkan ke Timika untuk pemeriksaan kesehatan dan psikologis lebih lanjut.
Suseno menambahkan, pembebasan ini merupakan hasil kerja keras tim kecil yang berkomunikasi dengan kelompok separatis melalui gereja lokal dan pemimpin masyarakat.
"Ini adalah kabar baik yang luar biasa," ujarnya dalam pernyataan video. "Upaya kami berhasil dengan pendekatan lembut, tanpa menimbulkan korban di pihak keamanan, warga sipil, maupun pilot."
Baca Juga: Fakta-Fakta Pembebasan Pilot Susi Air Philip Mehrtens yang Disandera KKB 1,5 Tahun
Sejak penculikannya pada 7 Februari 2023, laporan media internasional mengungkap berbagai dinamika yang mengelilingi kasus ini.
Kelompok separatis yang dipimpin oleh Egianus Kogoya awalnya menyatakan mereka tidak akan membebaskan Mehrtens kecuali pemerintah Indonesia mengizinkan Papua untuk menjadi negara yang berdaulat.
Namun, pada Selasa, pemimpin Tentara Pembebasan West Papua (TPNPB) mengeluarkan proposal untuk membebaskan pilot tersebut yang mencakup keterlibatan media.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press / KOMPAS TV