> >

Polusi Udara Selimuti Ibu Kota, Warga Kiev Diminta Tetap di Dalam Rumah

Kompas dunia | 21 September 2024, 17:46 WIB
Seorang wanita mengenakan masker berjalan di jalan di Kyiv, Ukraina, Jumat 20 September 2024 pada hari dengan kualitas udara yang buruk. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV — Otoritas Ukraina mengimbau penduduk ibu kota Kiev untuk tetap berada di dalam rumah, Jumat (20/9/2024), setelah polusi udara menyelimuti kota yang sebagian disebabkan oleh kebakaran di wilayah sekitar Kiev.

Kementerian Perlindungan Lingkungan dan Sumber Daya Alam Ukraina menjelaskan polusi ini berasal dari pembakaran lahan gambut serta kebakaran liar di wilayah tersebut, yang diperparah oleh fluktuasi suhu di musim gugur.

Kiev terbangun dengan kabut tebal disertai bau menyengat dari api yang masih membara. Beberapa penduduk terlihat mengenakan masker sebagai perlindungan.

Menurut data real-time dari IQAir, perusahaan Swiss yang memantau tingkat kualitas udara, Kiev menempati peringkat teratas sebagai salah satu kota besar paling tercemar di dunia hari Jumat pagi. Namun, kualitas udara sedikit membaik dan peringkat Kiev menurun keesokan harinya, Sabtu (21/9).

Departemen Perlindungan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kiev menyatakan "kemungkinan penyebab polusi ini adalah kebakaran di wilayah Kiev." Laporan menyebutkan adanya kebakaran di Distrik Vyshgorod, sekitar 20 kilometer di utara ibu kota.

Pejabat juga memperingatkan tentang meningkatnya konsentrasi partikel-partikel berbahaya seperti debu, jelaga, dan asap di udara. Di beberapa wilayah, tingkat polusi telah mencapai batas maksimum pada skala 100 poin.

Meskipun perubahan iklim yang dipicu oleh aktivitas manusia tidak secara langsung menyebabkan kebakaran, hal ini meningkatkan risiko kebakaran hutan.

Baca Juga: Zelenskyy Percaya Diri, Klaim Rencana Ukraina Menang Perang atas Rusia Sudah 90 Persen Beres

Seorang pengendara sepeda pengantar barang mengenakan masker wajah bersepeda di sepanjang jalan di Kyiv, Ukraina, Jumat 20 September 2024 pada hari dengan kualitas udara yang buruk. (Sumber: AP Photo)

Suhu yang terus meningkat serta kondisi udara, tanah, dan pepohonan yang semakin kering memudahkan kebakaran untuk menyebar.

Kebakaran hutan global semakin buruk dalam beberapa tahun terakhir, dengan hampir dua kali lipat tutupan pohon terbakar pada tahun 2023 dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu, menurut laporan dari World Resources Institute.

Asap dari kebakaran hutan dapat menyebar jauh dan menyebabkan penurunan kualitas udara bahkan di tempat yang jauh dari sumber kebakaran.

Kekhawatiran utama dari asap kebakaran adalah partikel halus, atau dikenal sebagai PM2,5. Partikel ini dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek, seperti batuk, serta dampak jangka panjang pada paru-paru dan jantung.

Polusi udara telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan global. Menurut satu studi, polusi udara menyebabkan sekitar 9 juta kematian per tahun di seluruh dunia.

Penduduk Kiev diimbau untuk menutup jendela, membatasi aktivitas di luar rumah, minum air dalam jumlah banyak, dan menggunakan pemurni udara.

“Perhatian khusus harus diberikan kepada mereka yang memiliki penyakit pernapasan dan kardiovaskular,” kata pernyataan dari Kementerian Ekologi Ukraina. Variasi suhu di musim gugur membuat zat-zat berbahaya terperangkap di udara, memperburuk polusi, dan menurunkan kualitas udara, tambah kementerian tersebut.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU