> >

Guru Besar UI: Serangan Pager di Lebanon Bisa Dikategorikan Terorisme yang Disponsori Negara

Kompas dunia | 19 September 2024, 19:33 WIB
Petugas tanggap darurat Pertahanan Sipil Lebanon membawa seorang pria yang terluka setelah pager genggamnya meledak di rumah sakit al-Zahraa di Beirut, Lebanon, Selasa, 17 September 2024. (Sumber: AP Photo/Hussein Malla)

Untuk menjerat individu yang dianggap sebagai pelaku pun akan sulit dilakukan.

"Paling bisa ke suatu pengadilan suatu negara saat yang dianggap sebagai pelaku dari Israel berkunjung ke negara tersebut. Pasti sulit juga."

"Bisa-bisa pelaku terbebas karena tidak ada forum yang mengadili alias impunity (impunitas)."

Baca Juga: Korban Tewas Gelombang Ledakan Alat Komunikasi Hizbullah di Lebanon Capai 20 Orang, Israel Terlibat?

Dilansir Al Jazeera, Kamis (19/9/2024), Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan sedikitnya 32 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam ledakan terkoordinasi yang terjadi pada Selasa dan Rabu.

Pada Selasa, sekitar 4.000 pager meledak dalam kurun satu jam. Sehari kemudian, ledakan kembali terjadi yang menurut Abiad, melibatkan alat-alat elektronik yang lebih besar.

Abiad mengatakan ledakan-ledakan alat elektronik tersebut mengakibatkan "pendarahan dalam, luka pada abdomen dan bagian-bagian tubuh lainnya, termasuk pendarahan otak."

Pejabat AS: Israel Tanam Bahan Peledak dalam Pager

Beberapa sumber yang dikutip The New York Times mengatakan Israel menanamkan bahan peledak dalam penyeranta atau pager buatan Taiwan yang meledak secara massal di Lebanon pada Selasa (17/9/2024).

Menurut beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) dan sumber lain yang mendapat pengarahan mengenai operasi tersebut, pager-pager yang diimpor oleh Lebanon tersebut telah dimodifikasi sebelum tiba di negara tetangga Israel itu.

Baca Juga: Pejabat AS: Israel Tanam Bahan Peledak dalam Pager Buatan Taiwan yang Dijual ke Hizbullah

Menurut beberapa pejabat, penyeranta yang dipesan Hizbullah dari Gold Apollo di Taiwan, telah mengalami perubahan sebelum sampai di Lebanon. 

Gold Apollo mengeklaim mereka tidak memproduksi pager yang meledak secara massal tersebut. 

Pemimpin Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, menyatakan penyeranta yang meledak diproduksi oleh perusahaan Eropa di Budapest, Hongaria, yang membeli hak untuk menggunakan merek Gold Apollo.

The New York Times melaporkan, bahan peledak seberat 28 gram hingga 56 gram, disembunyikan di samping baterai di setiap pager.

Sebuah sakelar juga dipasang untuk mengaktifkan bahan peledak tersebut dari jarak jauh.

Penulis : Edy A. Putra Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV, Al Jazeera, The New York Times


TERBARU