Rusia Umumkan Siap Kembali Gelar Uji Coba Senjata Nuklir Kapan Saja, Tunggu Komando Putin
Kompas dunia | 18 September 2024, 19:52 WIBPutin menambahkan bahwa jika AS melakukan uji coba nuklir, Rusia juga akan melakukan hal yang sama. "Kami tidak akan menjadi yang pertama, tetapi jika AS melakukannya, kami akan merespons," tegasnya.
Amerika Serikat terakhir kali melakukan uji coba nuklir pada tahun 1992. Hingga kini, AS dan Rusia tetap mematuhi moratorium uji coba nuklir, meskipun keduanya masih melakukan uji coba nuklir sub-critical yang tidak melibatkan ledakan nyata.
AS juga belum meratifikasi Traktat Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty), berbeda dengan Rusia yang telah meratifikasinya pada tahun 2000, meskipun baru-baru ini Rusia menarik kembali ratifikasinya.
Namun, saat Donald Trump menjabat sebagai presiden AS, ada diskusi serius mengenai kemungkinan AS melanjutkan uji coba nuklir.
Beberapa pendukung Trump, seperti mantan penasihat keamanan nasional Robert O’Brien, mengusulkan agar AS melakukan uji coba senjata nuklir terbaru untuk memastikan keandalan dan keamanannya. Menurut O’Brien, AS perlu mempertahankan keunggulan nuklir atas Rusia dan China.
Meskipun diskusi ini sedang berlangsung, seorang ahli dari Institut PBB untuk Penelitian Masalah Pelucutan Senjata, Andrey Baklitsky, mengatakan bahwa jika AS memutuskan untuk melakukan uji coba nuklir penuh, persiapan teknis dan organisasionalnya akan memakan waktu hingga beberapa tahun.
Kesiapan Rusia untuk melanjutkan uji coba nuklir, meskipun belum ada perintah langsung, menjadi sorotan penting di tengah meningkatnya ketegangan global, terutama terkait persaingan nuklir antara Rusia dan Amerika Serikat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kommersant / TASS