> >

Sean Diddy Combs Jalani Sidang, Dituduh Memimpin Jaringan Kejahatan Seksual dan Perdagangan Manusia

Kompas dunia | 18 September 2024, 14:46 WIB
Sean Combs atau Diddy, atau Puff Daddy, berpartisipasi dalam panel The Four selama Tur Pers Musim Dingin Asosiasi Kritikus Televisi FOX di Pasadena, California, 4 Januari 2018. (Sumber: AP Photo)

NEW YORK, KOMPAS TV — Selama hampir setahun, Sean Diddy Combs, ikon hip-hop dan pengusaha, telah berada di tengah-tengah kontroversi hukum yang menggemparkan. Sejak masa kejayaannya di era 1990-an, nama besar Combs mulai runtuh setelah munculnya dugaan pelecehan seksual yang semakin gencar. 

Pada hari Selasa, 17/9/2024, segala spekulasi berubah menjadi dakwaan resmi yang menyebutkan bahwa Combs terlibat dalam perdagangan manusia untuk tujuan seksual, eksploitasi pekerja, prostitusi lintas negara, serta berbagai pelanggaran hukum lainnya. 

Dakwaan ini ditanggapi Combs dengan pernyataan tidak bersalah di depan pengadilan federal, namun ia tetap ditahan tanpa jaminan sambil menunggu proses persidangan.

Dakwaan tersebut mengungkap jaringan kejahatan seksual yang disebut-sebut dipimpin oleh Combs selama bertahun-tahun, di mana ia menggunakan kekuasaan dan pengaruhnya untuk mengkoordinasikan acara-acara tak senonoh yang melibatkan pelecehan seksual dan kekerasan terhadap korban, baik wanita maupun pekerja seks pria. 

Acara-acara ini, yang dikenal dengan sebutan "Freak Offs," diatur secara rinci dan kerap kali didokumentasikan. Bahkan, ada korban yang membutuhkan pemulihan fisik setelah acara tersebut berlangsung selama berhari-hari.

Jaksa menyatakan bahwa Combs menggunakan intimidasi, kekerasan, dan bukti video untuk memeras dan mengendalikan para korban agar tidak melapor. Jaringan kejahatan ini, menurut jaksa, dikelola dengan bantuan rekan-rekannya dari berbagai divisi bisnisnya.

Pengacara Combs, Marc Agnifilo, membela kliennya dengan tegas, menyebutkan bahwa tuduhan ini merupakan hasil dari hubungan yang rumit tetapi konsensual dengan salah satu mantan pacarnya, Cassandra Ventura atau Cassie.

Baca Juga: Penyanyi Rap Puff Daddy Ditangkap di New York, Dituduh Lakukan Serangkaian Kekerasan Seksual

Dalam sketsa ruang sidang ini, Sean Combs, atau Diddy atau Puff Daddy, tengah, diapit oleh pengacara pembelanya Marc Agnifilo, kiri, dan Teny Garagos, di Pengadilan Federal Manhattan, Selasa, 17 September 2024, di New York. (Sumber: AP Photo)

Meskipun dakwaan ini tidak menyebutkan nama Cassie, gugatan perdata yang dia ajukan pada November lalu memberikan detail yang serupa.

Namun, jaksa menyatakan bahwa kasus ini jauh lebih luas. Lebih dari 50 korban dan saksi telah diwawancarai, dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring berjalannya penyelidikan.

Selama bertahun-tahun, Combs membangun citra sebagai ayah yang penyayang dan pengusaha yang sukses di dunia internasional. Namun, menurut jaksa, Combs menggunakan jaringan bisnisnya yang sama untuk menjalankan tindakan kriminal yang sekarang dihadapinya.

Salah satu insiden yang menarik perhatian publik adalah ketika rekaman CCTV yang ditayangkan di CNN pada Mei lalu memperlihatkan Combs melakukan kekerasan terhadap Cassie di sebuah hotel di Los Angeles pada tahun 2016. 

Insiden ini menjadi titik balik dalam pandangan publik, di mana Combs harus mengembalikan kunci kehormatan kota New York dan diputus hubungannya dengan Universitas Howard.

Combs sendiri ditangkap di sebuah hotel di Manhattan pada Senin malam, 16/9/2024, enam bulan setelah rumah-rumah mewahnya di Los Angeles dan Miami digeledah oleh otoritas federal dalam penyelidikan perdagangan manusia. Dalam penggeledahan tersebut, ditemukan narkoba, video "Freak Offs," ribuan botol minyak bayi, serta senjata api ilegal.

Jika terbukti bersalah atas semua dakwaan, Combs bisa menghadapi hukuman penjara minimal 15 tahun, dengan kemungkinan hukuman seumur hidup.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU