> >

Fakta-Fakta Pager Meledak Serentak Hantam Hizbullah: Diduga Operasi Rahasia Israel

Kompas dunia | 18 September 2024, 11:06 WIB
Polisi memeriksa mobil yang di dalamnya terdapat pager genggam yang meledak, Beirut, Lebanon, Selasa, 17 September 2024. (Sumber: AP Photo)

NEW YORK, KOMPAS TV - Serangan terkoordinasi yang mengejutkan melanda Hizbullah pada Selasa, ketika penyeranta atau pager yang digunakan oleh ratusan anggotanya meledak secara hampir bersamaan di Lebanon dan Suriah. 

Sedikitnya sembilan orang, termasuk seorang anak perempuan berusia 8 tahun, tewas dalam insiden ini, sementara ribuan lainnya terluka.

Seorang pejabat AS mengungkapkan bahwa Israel telah memberi informasi kepada AS tentang operasi ini setelah selesai dilaksanakan. Bahan peledak kecil yang disembunyikan di dalam penyeranta diledakkan pada saat yang ditentukan. Pejabat tersebut berbicara secara anonim karena tidak memiliki izin untuk mengungkapkan informasi ini ke publik.

Hizbullah, kelompok militan yang didukung Iran, langsung menuding Israel berada di balik serangan tersebut, yang dianggap menargetkan banyak orang secara bersamaan dan tampak telah direncanakan jauh-jauh hari. 

Namun, detail mengenai cara eksekusi serangan ini masih belum jelas, dan penyelidik belum mengumumkan secara pasti bagaimana penyeranta tersebut meledak. Militer Israel sendiri menolak berkomentar.

Baca Juga: Hezbollah Dihantam Ledakan Massal Pager, Israel Diyakini Terlibat: 9 Tewas, Ribuan Terluka

Petugas tanggap darurat Pertahanan Sipil membawa seorang pria terluka yang pager genggamnya meledak di rumah sakit al-Zahraa di Beirut, Lebanon, Selasa, 17 September 2024. (Sumber: AP Photo/Hussein Malla)

Mengapa Hizbullah Gunakan Penyeranta?

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, sebelumnya memperingatkan anggotanya untuk tidak menggunakan ponsel, karena dapat dimanfaatkan oleh Israel untuk melacak pergerakan mereka. Sebagai gantinya, organisasi ini menggunakan penyeranta sebagai alat komunikasi.

Seorang pejabat Hizbullah yang berbicara kepada Associated Press mengatakan bahwa penyeranta yang meledak berasal dari merek baru yang belum pernah dipakai oleh kelompok tersebut. Namun, pejabat ini tidak menyebutkan nama merek atau pemasoknya.

Nicholas Reese, seorang pengajar di Pusat Urusan Global Universitas New York, menjelaskan bahwa ponsel pintar memiliki risiko lebih besar untuk disadap dibandingkan teknologi sederhana seperti penyeranta. 

Serangan ini, menurut Reese, akan memaksa Hizbullah untuk meninjau ulang strategi komunikasinya, dan kemungkinan para korban selamat akan membuang tidak hanya penyeranta, tetapi juga ponsel serta perangkat elektronik lainnya.

Baca Juga: Pertempuran Diprediksi Akan Meluas, Israel: Kini Tujuan Perang untuk Hentikan Serangan Hizbullah

Warga mendonorkan darah untuk mereka yang terluka akibat pager genggam mereka yang meledak, di pusat Palang Merah, di kota pelabuhan selatan Sidon, Lebanon, Selasa, 17 September 2024. (Sumber: AP Photo)

Bagaimana Penyeranta Bisa Meledak?

Meski pejabat AS telah mengonfirmasi bahwa ini adalah operasi yang direncanakan oleh Israel, sejumlah teori bermunculan tentang bagaimana serangan ini dilancarkan. 

Para ahli yang diwawancarai oleh Associated Press menyatakan kemungkinan ledakan disebabkan oleh manipulasi rantai pasokan.

Bahan peledak kecil bisa saja ditanam di dalam penyeranta sebelum sampai ke tangan Hizbullah, dan kemudian diledakkan secara bersamaan dari jarak jauh, mungkin melalui sinyal radio. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU