> >

Jelang Satu Tahun Perang Gaza: Krisis Kemanusiaan Terus Terjadi, Gencatan Senjata Makin Sulit

Kompas dunia | 17 September 2024, 14:54 WIB
Kawah yang diakibatkan serangan udara Israel ke kamp tenda pengungsi di Al Mawasi, Jalur Gaza, Selasa (10/9/2024). Serangan udara yang dilancarkan pada Selasa dini hari itu menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai 60 lainnya. (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)

GAZA, KOMPAS.TV - Jelang satu tahun perang di Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023, krisis kemanusiaan terus terjadi sementara gencatan senjata tampaknya masih jauh dari kata sepakat.

Gaza kembali menjadi saksi dari serangan militer yang berkepanjangan, saat Israel melanjutkan gempuran di berbagai wilayah, termasuk Gaza City dan Deir el-Balah, Selasa (17/9/2024).

Dilansir dari Al Jazeera, serangan terbaru itu menewaskan setidaknya enam orang, termasuk perempuan dan anak-anak. 

Serangan udara yang terus berlanjut menggarisbawahi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, di mana penduduk hanya dapat menikmati satu kali makan per hari.

Hal ini disebabkan oleh blokade Israel yang mencegah 83 persen bantuan pangan yang dibutuhkan mencapai wilayah yang terkepung tersebut, menurut pernyataan bersama dari 15 organisasi bantuan kemanusiaan.

Gencatan Senjata Masih Jauh

Di tengah konflik yang masih memanas, kabinet perang Israel kembali bersidang dengan kabar bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mempertimbangkan untuk menggantikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. 

Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan untuk memperluas tujuan perang, termasuk memastikan kembalinya warga Israel di wilayah utara yang sempat mengungsi akibat ancaman serangan.

Baca Juga: AS Mulai Frustrasi dengan Situasi di Gaza, Kini Kritik Israel di Depan Sidang Dewan Keamanan PBB

Upaya diplomasi untuk menghentikan konflik terus dilakukan di berbagai tingkat internasional.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa pembicaraan untuk gencatan senjata masih berlangsung, meski diakui prosesnya "sangat sulit" dan tampak "tak berujung". 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU