> >

Banjir Terjang Eropa Tengah, 16 Orang Tewas di Empat Negara

Kompas dunia | 17 September 2024, 12:14 WIB
Pemandangan udara kawasan permukiman yang terendam banjir di Ostrava, Republik Ceko, Senin, 16 September 2024. (Sumber: AP Photo/Darko Bandic)

WARSAWA, KOMPAS.TV – Banjir besar yang dipicu curah hujan ekstrem melanda kawasan Eropa Tengah, menewaskan setidaknya 16 orang di empat negara, yakni Romania, Polandia, Republik Ceko, dan Austria. 

Bencana tersebut terjadi akibat sistem tekanan rendah yang melintasi kawasan Eropa Tengah dan mengakibatkan hujan dengan intensitas tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.

Hingga Senin (16/9/2024), dilansir dari The Associated Press, korban tewas dilaporkan mencapai 16 orang, dengan rincian tujuh korban di Rumania, lima di Polandia, tiga di Republik Ceko, dan satu di Austria.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk segera mengadakan pertemuan darurat dan menyatakan status bencana di wilayah terdampak banjir. Langkah ini diambil untuk mempermudah proses evakuasi dan penyelamatan warga. 

Tusk juga mengumumkan bantuan sebesar 1 miliar zloty (sekitar Rp3,9 triliun) yang akan segera disalurkan kepada para korban yang terdampak.

Sejumlah kota di Polandia, termasuk Warsawa, menggalang donasi makanan bagi para korban banjir. Di kota Nysa, barat daya Polandia, sebuah rumah sakit terpaksa mengevakuasi sekitar 40 pasien karena ancaman banjir. 

Beberapa bendungan jebol, sementara genangan air yang mulai surut meninggalkan tumpukan puing dan lumpur di jalanan.

Di sisi lain, ancaman banjir masih mengintai beberapa kota besar di Polandia, termasuk Opole dan Wroclaw, yang berpenduduk lebih dari 640.000 orang. 

Para ahli memperingatkan bahwa Sungai Oder dapat meluap dan menyebabkan banjir susulan, serupa dengan peristiwa banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 1997.

Di Republik Ceko, status darurat diumumkan di dua wilayah timur laut yang berbatasan dengan Polandia. 

Baca Juga: Topan Yagi Sebabkan Banjir dan Tanah Longsor di Vietnam, Korban Tewas Capai 199 Orang

Perdana Menteri Petr Fiala mengunjungi Kota Jesenik, salah satu daerah yang paling parah terdampak, dan menyatakan bahwa prioritas kini adalah menangani kerusakan yang terjadi setelah banjir surut.

"Yang terburuk sudah berlalu, sekarang kita harus fokus memulihkan kerusakan," ujar Fiala usai mengunjungi daerah tersebut.

Banjir di Republik Ceko juga mengakibatkan tiga korban jiwa, yakni seorang perempuan dan dua pria yang ditemukan tewas setelah air surut di Kota Krnov, yang hampir seluruhnya terendam pada Minggu (15/9/2024). 

Tim penyelamat dengan menggunakan helikopter dan perahu masih terus berupaya mengevakuasi ribuan warga yang terjebak di kota-kota yang terendam.

Di Rumania, otoritas setempat mengonfirmasi satu korban tewas tambahan di wilayah Galati, sehingga total korban di negara itu menjadi tujuh orang.

Sementara itu, di Hungaria, ancaman banjir terbesar dalam satu dekade diperkirakan akan menghantam ibu kota Budapest pada pekan ini.

Sungai Danube diperkirakan meluap dan membanjiri bagian bawah tepi sungai pada Selasa (17/9/2024) pagi waktu setempat.

Wali Kota Budapest, Gergely Karácsony, mengumumkan bahwa pihaknya akan menggunakan lebih dari satu juta kantong pasir untuk memperkuat pertahanan banjir dan meminta warga untuk waspada di sekitar sungai.

Perdana Menteri Viktor Orbán pun membatalkan kunjungan luar negeri dan menyatakan akan tetap berada di Hungaria hingga ancaman banjir mereda. 

"Sampai kita mencapai puncaknya dan melewati masa terburuk, saya tidak akan meninggalkan negara. Saya akan tetap di sini," kata Orbán. 

Baca Juga: Ada Supermoon 18 September 2024, BMKG Imbau Waspadai Potensi Banjir Pesisir di Wilayah Ini

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU