> >

Israel Iming-imingi Suaka bagi 30 Ribu Pengungsi Afrika, tapi Syaratnya Mengerikan!

Kompas dunia | 16 September 2024, 12:35 WIB
Tentara Israel di Gaza. (Sumber: Anadolu)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel bakal memberikan suaka bagi 30.000 pengungsi dari Afrika, tapi mereka memberikan syarat mengerikan untuk itu.

Mereka harus bergabung dengan militer Israel dan ikut serta dalam pertempuran melawan Hamas dan warga Palestina di Gaza.

Hal tersebut diungkapkan media lokal Israel, Minggu (15/9/2024). Disebutkan bahwa syarat itu akan membahayakan mereka karena mayoritas datang untuk bekerja di pertanian.

Baca Juga: PM Yordania Mengundurkan Diri, Raja Abdullah Langsung Tunjuk Suksesornya

Dikutip dari Anadolu Agency, media Israel Haaretz mengungkapkan pemerintahan Zionis merekrut para pencari suaka dari Afrika untuk berperang di Gaza, dengan imbalan status sebagai penduduk permanen Israel.

“Pejabat pertahanan meyakini mereka bisa mendapatkan pertolongan dari para pencari suaka, dan mengeksploitasi hasrat mereka untuk mendapatkan status permanen di Israel sebagai insentif,” tulis media tersebut.

“Badan pertahanan Israel menawarkan kepada para pencari suaka asal Afrika yang berkontribusi dalam upaya perang di Gaza, mempertarukan nyawa mereka, demi bantuan mendapatkan status permanen di Israel,” tambahnya.

Haaretz juga mengutip pejabat pertahanan, bahwa prosedur-prosedur ini dilakukan secara terorganisir, dengan bimbingan penasihat hukum lembaga pertahanan.

Namun, pertimbangan etis dalam merekrut para pencari suaka tersebut belum dibahas.

Menurut mereka, sejauh ini belum ada pencari suaka yang berkontribusi dalam upaya perang, telah diberikan status resmi.

Berdasarkan penelusuran Haaretz, sekitar 30.000 pengungsi pencari suaka, yang mayoritas adalah pria muda, tinggal di Israel.

Sekitar 3.500 warga Sudan yang memiliki status sementara atas permohonan mereka menjadi penduduk permanen Israel, masih ditunda.

Pada saat serangan Hamas 7 Oktober lalu, tiga pencari suaka dilaporkan terbunuh.

Setelah kejadian tersebut, banyak pencari suaka yang menjadi sukarelawan di bidang pertanian dan pusat komando sipil. Bahkan, ada yang bersedia mendaftar menjadi anggota pasukan Israel.

Baca Juga: Trump Jadi Sasaran Upaya Pembunuhan di Lapangan Golfnya, Pelaku Pelanggar Hukum Kambuhan

“Sumber militer mengatakan lembaga pertahanan telah memanfaatkan pencari suaka dalam berbagai operasi, beberapa di antaranya diberitakan media,” tulis surat kabar itu.

“Beberapa orang menyatakan keberatan terhadap praktik tersebut, dengan alasan bahwa praktik itu mengeksploitasi orang-orang yang meninggalkan negaranya karena perang,” tambahnya.

Ditambahkan bahwa suara-suara tersebut telah 'dibungkam'.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu Agency


TERBARU