Korban Jiwa Akibat Topan Yagi di Vietnam Meningkat Menjadi 233 Orang
Kompas dunia | 13 September 2024, 20:22 WIBHANOI, KOMPAS.TV – Jumlah korban jiwa akibat Topan Yagi di Vietnam terus meningkat dan mencapai 233 orang hingga Jumat (13/9/2024).
Jumlah korban tewas meningkat setelah tim penyelamat berhasil menemukan lebih banyak jenazah di daerah yang terdampak tanah longsor dan banjir bandang, seperti dilaporkan media pemerintah.
Topan Yagi, yang menerjang Vietnam pada Sabtu (7/9/2024), membawa hujan lebat selama sepekan penuh, memicu banjir bandang dan tanah longsor, terutama di kawasan pegunungan utara Vietnam.
Menurut laporan pemerintah, sebanyak 103 orang masih dinyatakan hilang, dan lebih dari 800 orang mengalami luka-luka.
Hampir satu pekan setelah Topan Yagi melanda, banjir besar akibat meluapnya Sungai Merah di ibu kota Hanoi mulai surut, namun banyak wilayah masih terendam air.
Di wilayah utara, kondisi lebih memprihatinkan. Para ahli memperkirakan mungkin butuh beberapa hari lagi sebelum bantuan dapat menjangkau daerah yang paling parah terdampak.
Sebagian besar korban jiwa berasal dari Provinsi Lao Cai, di mana sebuah banjir bandang menyapu seluruh pemukiman di Desa Lang Nu pada Selasa (10/9/2024).
Delapan warga ditemukan selamat pada Jumat pagi setelah mereka mengungsi sebelum banjir melanda, namun 48 warga lainnya ditemukan tewas, dan 39 orang masih hilang.
Jalan menuju Desa Lang Nu rusak parah, membuat pengiriman alat berat untuk membantu upaya penyelamatan menjadi tidak mungkin.
Lebih dari 500 personel, dibantu anjing pelacak, telah dikerahkan ke lokasi.
Dalam kunjungannya ke lokasi bencana pada Kamis, Perdana Menteri Pham Minh Chinh berjanji tidak akan berhenti sampai semua korban ditemukan.
Baca Juga: Korban Topan Yagi di Vietnam Hampir 200 Orang, Badai Kuat Disebut Terkait Penghangatan Laut
Di dekat lokasi bencana, peti mati telah dipersiapkan untuk menyambut kemungkinan terburuk.
Sementara itu, seorang warga desa, Tran Thi Ngan, berduka di sebuah altar darurat untuk anggota keluarga yang hilang.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya
Sumber : Associated Press