> >

Gara-Gara Agresi Israel, Perekonomian Palestina Jatuh dan Butuh Miliaran Dolar untuk Dibangun

Kompas dunia | 12 September 2024, 21:59 WIB
Kerusakan yang diakibatkan serangan udara Israel ke kamp tenda pengungsi di Al Mawasi, Jalur Gaza, Selasa (10/9/2024). Serangan udara yang dilancarkan pada Selasa dini hari itu menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai 60 lainnya. (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Dalam laporannya, UNCTAD mencatat, output ekonomi Gaza anjlok mencapai 221 juta dolar AS pada semester akhir 2023 hingga kuartal pertama 2024. 

Angka ini hanya sekitar 16 persen dari total output yang tercatat pada periode yang sama tahun 2022-2023, yaitu 1,34 miliar dolar AS. 

Sementara itu, di Tepi Barat, yang dihuni sekitar 3 juta warga Palestina, lebih dari 300.000 pekerjaan hilang.

Sehingga tingkat pengangguran melonjak hingga 32 persen, dibandingkan 13 persen sebelum konflik.

Hingga awal 2024, sebanyak 96 persen aset pertanian di Gaza, termasuk peternakan, perkebunan, mesin, dan fasilitas penyimpanan, telah rusak parah. 

Lebih dari 80 persen bisnis juga mengalami kerusakan atau hancur akibat serangan militer Israel.

Kondisi ini semakin memperburuk situasi ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.

Serangan militer Israel terhadap Gaza telah menewaskan setidaknya 41.084 warga Palestina dan melukai 95.029 orang lainnya, menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina. 

Kampanye militer Israel diluncurkan setelah serangan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan mengakibatkan penculikan 250 orang. 

Pihak Israel menyatakan, tujuan dari operasi militer ini adalah untuk menghancurkan Hamas, yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan Israel.

Baca Juga: Presiden Iran: Israel Bantai Anak-Anak Palestina dengan Senjata AS dan Eropa

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU