> >

Trump Gunakan Kasus Kematian Anak untuk Kampanye Politik, Ayah Korban: Jangan Sebar Kebencian

Kompas dunia | 12 September 2024, 13:14 WIB
Capres Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, berbicara selama debat presiden dengan calon presiden dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, di National Constitution Center, Selasa, 10 September 2024, di Philadelphia. (Sumber: AP Photo)

OHIO, KOMPAS.TV - Seorang ayah di Ohio, Amerika Serikat (AS) marah setelah kematian anaknya digunakan calon presiden AS Donal Trump untuk keuntungan politik lewat kampanye di media sosial.

Aiden Clark, 11 tahun, tewas dalam kecelakaan bus sekolah pada 2023 di Springfield, Ohio, kota kecil yang kini menjadi fokus nasional atas klaim tak berdasar dari kampanye Trump soal imigran Haiti di sana.

Pada Selasa (10/9/2024), calon wakil presiden Donald Trump, JD Vance,  merujuk pada Aiden dalam postingan media sosial X, mengatakan seorang anak dibunuh oleh migran Haiti.

Baca Juga: Terungkap Cara Netanyahu Hindari Perintah Penangkapan ICC, Lakukan Rekayasa Penyelidikan

Ayah Aiden, Nathan, mengatakan kepada pertemuan komisi kota pada hari yang sama setelah pernyataan Vance, bahwa pesan itu membuka luka lama.

“Mereka berbicara menggunakan nama anak saya, dan menggunakan kematiannya untuk kepentingan politik. Ini harus segera dihentikan,” ujarnya dikutip dari BBC Internasional.

“Anak saya tidak dibunuh. Ia terbunuh secara tak disengaja oleh imigran dari Haiti. Tragedi ini telah dirasakan seluruh komunitas, negara bagian, bahkan seluruh bangsa. Tapi, jangan putar ini jadi kebencian,” tambahnya.

Trump dan Vance juga menyebarkan klaim tanpa dasar bahwa imigran Haiti memakan hewan peliharaan di Springfiield.

Hanya beberapa jam setelah Clark berbicara, Trump mengulangi klaimnya di panggung debat presiden melawan Kamala Harris.

“Saya hanya berharap putra saya, Aiden Clark, dibunuh oleh orang kulit putih berusia 60 tahun,” katanya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC Internasional


TERBARU