> >

Zelenskyy di Atas Angin, Blinken Beri Sinyal Izinkan Ukraina Pakai Senjata AS Serang Rusia

Kompas dunia | 12 September 2024, 10:01 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersama Menlu AS Antony Blinken dan Menlu Inggris David Lammy di Kiev, Rabu (11/9/2024). (Sumber: AP Photo/Mark Schiefelbein, Pool)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy diyakini di atas angin terkait keinginannya memakai senjata Amerika Serikat (AS) untuk menyerang Rusia.

Hal itu terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, memberikan sinyal terkuat Gedung Putih akan mengangkat pembatasan bagi Ukraina menggunakan senjata kiriman AS dan Barat ke dalam Rusia.

Diyakini bahwa keputusan sebenarnya sudah dibuat dalam ranah pribadi.

Baca Juga: Rusia Murka Putin Dibawa-bawa ke Debat Capres AS Kamala Harris Vs Donald Trump

Berbicara di Kiev, Rabu (11/9/2024), bersama Menlu Inggris David Lammy, Blinken mengatakan AS sejak hari pertama siap beradaptasi dengan kebijakan itu.

Hal tersebut dilakukan karena situasi di medan pertempuran Ukraina telah berubah.

“Kami akan melanjutkan untuk melakukannya,” ucap Blinken dikutip dari The Guardian.

Blinken mengatakan bahwa ia dan Lammy akan melaporkan ke pemimpin mereka, Joe Biden dan Keir Starmer, setelah pembicaraan mereka dengan Zelenskyy.

Sementara itu, Lammy mengatakan pengerarahan rudal balistik Iran ke Moskow, yang terungkap pekan ini, telah mengubah pemikiran strategis London dan Washington.

Ia mengatakan ini merupakan eskalasi berbahaya dan signifikan.

“Eskalator tersebut adalah Putin. Putin telah mengekskalasi dengan pengiriman rudal dari Iran,” kata Lammy

“Kami melihat poros baru Rusia, Iran dan Korea Utara,” tambahnya.

Lammy juga mendesak China untuk tidak ikut campur, dengan apa ang disebutnya sebagai kelompok pemberontak.

Baca Juga: Presiden Iran: Israel Bantai Anak-Anak Palestina dengan Senjata AS dan Eropa

Sumber dari Pemerintah Inggris mengindikasikan bahwa keputusan tersebut telah dibuat untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal kapal selam Storm Shadow ke dalam Rusia.

Namun, hal itu kemungkinan tak akan dimumkan ketika Biden bertemu Satrmer di Washington DC, Jumat (13/9/2024).

Baik Biden dan Starmer berencana membicarakan perang di Ukraina, dan bagaimana menghentikannya, sebagai bagian dari diskusi kebijakan luar negeri yang luas.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Guardian


TERBARU