> >

Pertama Kali, Kamala Harris dan Donald Trump Akan Berhadapan Langsung dalam Debat Capres AS

Kompas dunia | 10 September 2024, 14:55 WIB
Kombinasi foto yang menunjukkan Wakil Presiden Kamala Harris, kiri, pada 7 Agustus 2024 dan calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump pada 31 Juli 2024. (Sumber: AP Photo/Charles Rex Arbogast)

PHILADELPHIA, KOMPAS.TV – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump akan menjalani debat calon presiden (capres) pertama Pilpres AS pada Selasa (10/9/2024) malam atau Rabu (11/9) pagi WIB.

Debat yang dijadwalkan pukul 21.00 waktu Philadelphia, Pennsylvania ini menjadi pertemuan pertama Harris dan Trump setelah musim panas yang penuh gejolak. 

Menurut laporan The Associated Press, Harris yang kini berusia 59 tahun, akan berusaha membuktikan bahwa ia mampu mengajukan argumen yang lebih kuat melawan Trump dibandingkan Presiden Joe Biden. 

Di sisi lain, Trump, 78 tahun, berupaya mencitrakan Harris sebagai sosok liberal yang tidak terhubung dengan rakyat sambil mencoba memenangi hati pemilih yang skeptis terhadap peluangnya kembali ke Gedung Putih.

Baca Juga: Capres AS Kamala Harris Tegaskan Tidak Akan Ada Embargo Senjata untuk Israel

Trump menghadapi tantangan baru dengan kehadiran Harris, yang merupakan wanita, orang kulit hitam, dan keturunan Asia Selatan pertama yang menjabat sebagai wakil presiden. 

Dalam beberapa kesempatan, Trump kerap menggunakan stereotip gender dan rasial dalam retorikanya, yang memicu kekhawatiran di kalangan pendukungnya.

Mereka berharap Trump fokus pada perbedaan kebijakan dengan Harris ketimbang menyerang identitas rivalnya tersebut.

Sementara Harris diperkirakan akan mengeklaim keberhasilan pemerintahan Biden, namun ia juga harus menjawab sejumlah tantangan. 

Peralihan posisinya dari sikap liberal ke arah yang lebih moderat, seperti dalam isu fracking (atau hydraulic fracturing adalah proses ekstraksi gas atau minyak di bawah tanah dengan menggunakan campuran air, pasir dan bahan kimia bertekanan tinggi untuk memecah batuan), perluasan Medicare for All, hingga program buyback senjata, akan menjadi topik yang penting.

Harris menyebut pergeseran sikap ini sebagai bentuk pragmatisme, sambil menegaskan bahwa nilai-nilainya tetap sama.

Debat ini akan menjadi ujian besar bagi Harris, yang dalam enam minggu terakhir hanya sekali tampil dalam wawancara formal. 

Baca Juga: Trump Ngambek Putin Pilih Dukung Kamala Harris di Pilpres AS, Merasa Tersinggung

Bagi Partai Demokrat, debat capres pertama ini adalah kesempatan untuk membuktikan Harris mampu memimpin debat secara efektif, berbeda dengan penampilan Biden sebelumnya. 

Sebaliknya, Trump berencana menggunakan kesempatan ini untuk menggarisbawahi pandangan Harris yang dinilainya terlalu liberal.

Untuk persiapan debat kali ini, Trump dibantu oleh mantan anggota Kongres Demokrat, Tulsi Gabbard.

Gabbard, yang pernah bersaing dengan Harris dalam pemilihan pendahuluan Demokrat 2020, merupakan sosok yang dikenal karena serangannya yang tajam terhadap Harris.

Harris, di sisi lain, telah menghabiskan beberapa hari terakhir di Pennsylvania untuk mempersiapkan debat, termasuk mengikuti simulasi perdebatan panjang dengan perwakilan Trump. 

Harris juga telah menyiapkan cara untuk merespons jika Trump melontarkan pernyataan yang tidak akurat. 

“Tidak ada batas seberapa rendah dia bisa bertindak,” sebut Harris.

Trump yang kerap melontarkan pernyataan berbelit dan menyimpang dari pokok bahasan, diprediksi akan tetap setia pada gayanya. 

Penasihat Trump, Jason Miller, menegaskan mantan presiden itu tidak akan mengubah gayanya, bahkan saat menghadapi lawan perempuan. 

“Presiden Trump akan menjadi dirinya sendiri,” kata Miller. 

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Lebih Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU