> >

Jadi Buronan FBI, Pastor yang Terlibat Perdagangan Gadis dan Perempuan Ditangkap di Filpina

Kompas dunia | 9 September 2024, 22:30 WIB
Apollo Quiboloy, pastor yang jadi buronan FBI telah ditangkap di Filipina. (Sumber: AP Photo, File)

DAVAO, KOMPAS.TV - Seorang pastor yang jadi buronan FBI karena perdagangan seks anak di bawah umur berhasil ditangkap di Filpina.

Pastor Apollo Quiboloy yang berasal dari Afrika menjadi buronan baik di Filipina dan Amerika Serikat (AS).

Quiboloy yamng mengklaim dirinya “Anak Tuhan yang Diangkat”, ditangkap dalam penggerebekan sebuah kompleks gereja yang luas.

Baca Juga: Rusia Jemawa Makin Banyak Negara Gabung BRICS: Mereka Lelah dengan AS

Dikutip dari BBC Internasional, Senin (9/9/2024), keributan sempat pecah antara ribuan pengikutnya dengan petugas kepolisian anti-huru hara yang berniat menangkap sang pastor.

Seorang anggota gereja dilaporkan meninggal karena serangan jantung selama penggerebekan tersebut.

Quiboloy, yang merupakan petinggi Kerajaan Yesus Kristus (KOJC), yang mengklaim memiliki tujuh juta pengikut, membantah semua tuduhan yang dialamatkan padanya.

Pada 2021, Departemen Kehakiman AS mendakwa Quiloboy dengan perdagangan seks anak di bawah umur, penipuan, pemaksaan, dan penyelundupan uang tunai dalam jumlah besar.

FBI mengungkapkan ia memperdagangkan gadis dan perempuan dari Filipina ke AS.

Mereka dipaksa mememinta uang untuk kegiatan amal palsu.

FBI mengungkapkan, ia juga memaksa perempuan yang merupakan asisten pribadinya, yang dipanggil “pastorals” untuk berhubungan seks dengannya.

Quiloboy sendiri menjadi sosok terkenal secara nasional di era Presiden Rodrigo Duterte, yang sebelumnya menempatkannya sebagai penasihat spiritual.

Namun, keberuntungannya usai sejak Duterte mundur pada Juni 2022.

Otoritas Filipina langsung mendakwanya dengan pelecehan anak, pelecehan seksual, dan perdagangan manusia, serta surat perintah untuk pemakamannya.

Selama dua pekan, ribuan polisi terlibat perselisihan dengan para pengikut Quiloboy, saat menggerebek kompleks KOJC seluas 30 hektar di Davao.

Kepolisian mengatakan Quiloboy bersembunyi di bunker bawah tanah berdasarkan detak jantung yang terdeteksi oleh peralatan pengawasan.

Kompleks ini menamping sekitar 40 bangunan, termasuk katedral, sekolah, bahkan hanggar.

Menteri Dalam Negeri Filipina Benhur Abalos mengatakan bahwa Quoboloy ditemukan di dalam kompleks sekolah Alkitab.

Ia juga mengatakan pendeta tersebut tak mau menyerah saat ditangkap, bertentangan dengan laporan sebelumnya.

Abalos mengungkapkan para saksi memberikan informasi penting yang mengarah pada penangkapannya.

Baca Juga: Israel Serang Suriah Tengah dan Tewaskan 14 Orang, Ucapan Erdogan Jadi Kenyataan?

Sebelumnya, Pengacara Quiboloy, Israelto Torreon, mengatakan kliennya menyerah karena ia tak ingin kekerasan tanpa hukum terus terjadi.

Kepala Polisi setempat, Brigadir Jenderal Nicolas Torre mengatakan usaha bersama dari semua orang yang terlibat memuluskan penangkapan itu.

Quiloboy dan empat orang lainnya yang ditangkap bersamanya telah diterbangkan ke markas kepolisian nasional di Manila, tempat mereka saat ini ditahan.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC Internasional


TERBARU