> >

Israel Tarik Pasukan dari Jenin Usai Operasi Militer Sembilan Hari

Kompas dunia | 6 September 2024, 23:35 WIB
Konvoi buldoser militer Israel terlihat selama serangan militer di Jenin, Tepi Barat, Senin, 2 September 2024. (Sumber: AP Photo/Majdi Mohammed)

JENIN, KOMPAS.TV – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menarik diri dari kota Jenin dan kamp pengungsinya di Tepi Barat yang diduduki setelah melancarkan operasi militer selama sembilan hari pada Kamis (5/9/2024). 

Operasi yang dilakukan Israel itu salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir, yang mereka klaim bertujuan untuk memberantas teroris.

Israel meyakini, Jenin yang memiliki populasi sekitar 60.000 jiwa itu merupakan basis dari para militan.

Wilayah itu pun menjadi target utama IDF dalam operasi militer yang menggabungkan serangan darat dan udara. 

Akibat operasi militer Israel, dilansir dari BBC, Jumat (6/9/2024), Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan setidaknya 36 warga Palestina tewas, 21 di antaranya berasal dari wilayah Jenin. 

Sebagian besar korban diakui oleh kelompok bersenjata sebagai anggota mereka, meskipun di antara korban terdapat juga anak-anak. Sementara itu, seorang tentara Israel turut menjadi korban jiwa dalam pertempuran tersebut.

Setelah operasi berakhir, warga Jenin dan kamp pengungsinya mulai keluar dari rumah masing-masing untuk pertama kalinya dalam sembilan hari terakhir. Mereka tampak terguncang dan kelelahan saat mulai menilai kerusakan yang terjadi. 

Di sepanjang jalan, kerusakan tampak begitu parah. Puing-puing bangunan berserakan, dinding-dinding berlubang bekas tembakan, dan jalan-jalan tak lagi bisa dilalui akibat serangan militer.

Salah satu warga Jenin, Khalid Abu Sabeer, yang tinggal di apartemen bawah tanah dekat sebuah masjid, mengungkapkan bahwa lantai rumahnya hancur akibat ledakan besar. 

Menurutnya, tentara Israel meledakkan bangunan tersebut untuk menghancurkan gua di bawahnya, yang telah kosong selama puluhan tahun. 

Baca Juga: Sandera Israel Ungkap Hamas Kerap Menyelamatkannya dari Serangan Negaranya Sebelum Tewas

Sementara itu, di pusat kota, kendaraan konstruksi terlihat mengangkat batang-batang pohon yang tercabut dari jalanan. Pedagang dan fotografer terlihat melintasi reruntuhan untuk memeriksa kerusakan. 

Di kedua sisi jalan, penduduk Jenin tampak diam memperhatikan proses pembersihan, banyak di antaranya menggunakan sepeda atau skuter.

Kepala rumah sakit pemerintah Jenin, Dr. Wissam Bakr, menggambarkan empat hari pertama operasi sebagai masa tersulit. 

Pasokan listrik dan air terputus, sehingga rumah sakit harus mengandalkan generator dan tangki air. 

Pada saat itu, rumah sakit merawat dua bayi baru lahir dan dua pasien lansia yang menggunakan ventilator, situasi yang sangat kritis dengan fasilitas terbatas.

Meski demikian, suasana di beberapa bagian kota mulai kembali normal. Para pedagang kembali ke pasar, menjajakan buah dan sayuran segar di tepi jalan, sementara kafe-kafe mulai dipenuhi warga, baik pria dewasa maupun remaja.

Dalam pernyataannya, IDF menyebutkan bahwa selama operasi militer di Jenin, pasukan mereka berhasil menewaskan 14 orang yang mereka klaim sebagai teroris, menangkap lebih dari 30 tersangka, dan membongkar 30 bahan peledak yang ditanam di jalanan. 

Selain itu, IDF juga menyatakan telah menghancurkan sejumlah fasilitas yang disebut sebagai infrastruktur teror, termasuk gudang senjata bawah tanah di bawah sebuah masjid dan laboratorium pembuatan bahan peledak. 

Selama operasi berlangsung, kekerasan juga menyebar ke wilayah lain. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa tiga warga Palestina juga tewas di Hebron, di selatan Tepi Barat, dalam sembilan hari terakhir. 

Sementara itu, IDF mengeklaim salah satu dari mereka telah melakukan serangan yang menewaskan tiga polisi Israel di dekat Tarqumiyah.

Sejak serangan Hamas pada Oktober yang memicu perang di Gaza, kekerasan di Tepi Barat terus meningkat. 

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 600 warga Palestina telah tewas dalam operasi militer Israel yang semakin intensif di wilayah tersebut.

Baca Juga: Vladimir Putin: Tak Terwujudnya Solusi Dua Negara Buat Konflik Israel-Palestina Tak Kunjung Selesai

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC News


TERBARU