> >

Penembakan Sekolah Kembali Terjadi di AS, Bocah 14 Tahun Ditangkap usai Bunuh 4 Orang

Kompas dunia | 5 September 2024, 07:35 WIB
Ilustrasi penembakan. (Sumber: Kompas.com)

GEORGIA, KOMPAS.TV - Penembakan sekolah kembali terjadi di Amerika Serikat (AS), menyusul bocah berusia 14 tahun ditangkap setelah empat orang terbunuh.

Insiden penembakan tersebut terjadi di SMU Apalachee di Winder, Barrow County, Georgia, Rabu (4/9/2024).

FBI mengungkapkan dua anak dan dua guru tewas dalam penembakan tersebut.

Petugas mengungkapkan, siswa sekolah tersebut, Colt Gray, ditahan oleh dua petugas sekolah.

Baca Juga: 11 Bulan Gaza Digempur, Pejabat Israel Sebut Hamas Berhasil Rekrut 3.000 Kombatan Baru

Ia akan diadili sebagai orang dewasa di pengadilan.

Sheriff lokal, Jud Smith menggambarkan serangan tersebut sebagai kejahatan sepenuhnya.

Petugas pertama kali menerima laporan penembakan di sekolah dengan 1.900 siswa itu pada pukul 10.20 waktu setempat.

“Hanya dalam hitungan menit penegak hukum sudah berada di lokasi, serta dua petugas sumber daya sekolah yang ditugaskan di sekolah tersebut langsung menemui subjek itu,” ujar Sheriff dikutip dari BBC Internasional.

“Subjek langsung menyerah. Ia menyerang, berbaring di lantai. Petugas pun langsung menahannya,” tambahnya.

Petugas mengatakan saat ini motif dari penembakan itu belum ditentukan, dan petugas penegak hukum masih mendalami apakah ada target tertentu dalam penembakan itu.

Salah satu yang terbunuh adalah Mason Schermerhorn, yang berusia 14 tahun, dan seorang penderita autistik.

Anggota keluarga mengunggah foto Mason di media sosial setelah mereka tak menemukannya.

Kemudian laporan mengonfirmasikan bahwa ia tak selamat karena penembakan tersebut.

Selain itu, sembilan orang cedera karena insiden tersebut, dan salah satunya adalah seorang guru, David Phonix.

Ia mengalami cedera setelah ditembak di kaki dan pinggulnya, dan menurut unggahan media sosial keluarganya, tulang pinggulnya patah.

Ia telah melakoni operasi, tapi kondisinya dilaporkan telah stabil.

Polisi tak mengungkapkan jenis senjata yang digunakan, atau berapa banyak peluru yang ditembakkan.

Sheriff mengatakan pelaku penembakan telah diinterogasi dan berbicara dengan penyidik di tahanan.

“Dibutuhkan beberapa hari bagi kami menemukan jawaban atas apa yang terjadi, dan kenapa ini terjadi,” ucapnya.

Baca Juga: Paus Fransiskus Puji Pembukaan Konstitusi Indonesia: Dua Kali Merujuk Keadilan Sosial

Menurut Lyela Sayarath, yang satu kelas dengan pelaku, mengatakan pelaku sempat meninggalkan ruangan di awal kelas aljabar.

Ia mengatakan, pelaku kembali dan mengetuk pintu, yang terkunci secara otomatis.

Tetapi pelajar lain menolak membiarkannya masuk setelah melihat ia memegang senjata.

Sayarath melanjutkan, pelaku kemudian masuk ke kelas sebelah, dan mulai menembak. 

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC/Associated Press


TERBARU