> >

Potret Kehidupan di Tengah Pembantaian Gaza, Kisah TikToker Medo Halimy yang Dibunuh Serangan Israel

Kompas dunia | 31 Agustus 2024, 13:35 WIB
Dalam foto yang tidak bertanggal ini yang disediakan oleh Helmi Hirez, Mohamed (Medo) Halimy, berdiri di sebuah pantai di Gaza. (Sumber: AP Photo/ Hilmi Hirez)

Halimy memulai akun TikTok-nya setelah ia mengungsi bersama keluarganya di Muwasi, sebuah daerah pesisir di selatan yang ditetapkan Israel sebagai zona aman kemanusiaan. Mereka melarikan diri dari invasi Israel di Kota Gaza menuju Khan Younis sebelum akhirnya mencari perlindungan lagi di kamp pengungsi yang berdebu.

Baca Juga: Israel Umumkan Pengusiran Warga Palestina dari Tepi Barat Bagian Utara, Mirip dengan Langkah di Gaza

Dalam foto yang tidak bertanggal ini yang disediakan oleh Helmi Hirez, Mohamed (Medo) Halimy, kiri, dan saudara kembar Mohammed Hirez, tengah, dan Helmi Hirez, kanan, berdiri di sebuah pantai di Gaza. (Sumber: AP PHOTO / Helmi Hirez)

Serangan balasan Israel yang brutal menghasilkan banjir gambar yang sudah terlalu sering dilihat oleh penonton di seluruh dunia: bangunan yang hancur, tubuh-tubuh perempuan, lansia, anak-anak dan bayi Gaza yang tercerai berai, dan lorong-lorong rumah sakit yang kacau penuh darah dan potongan tubuh.

Namun, konten Halimy "menjadi kejutan," kata temannya, Helmi Hirez, yang berusia 19 tahun. Dengan kameranya, Halimy merekam detail sehari-hari kehidupannya di Gaza, mengungkapkan rutinitas yang membosankan yang seringkali diabaikan oleh liputan berita tentang perang.

"Jika kalian ingin tahu seperti apa hidup di tenda, ayo ikut aku, akan kutunjukkan bagaimana aku menghabiskan hari-hariku," kata Halimy dalam salah satu video "tent life" pertamanya yang direkam dari kamp pengungsian itu.

Ia merekam dirinya menjalani hari-harinya: menunggu dengan gelisah dalam antrian panjang untuk air minum, mandi dengan toples dan ember ("tentu saja tidak ada sampo atau sabun"), mencari bahan-bahan untuk membuat baba ganoush, hidangan terong khas Timur Tengah yang berasap ("Mama mia!" ia terkagum-kagum dengan hasil masakannya), dan menjadi sangat bosan ("kemudian aku kembali ke tenda, dan tidak melakukan apa-apa").

Ratusan ribu orang di seluruh dunia terpesona. Videonya menjadi viral, beberapa mencapai lebih dari 2 juta penonton di TikTok.

Baca Juga: Agresi Israel Picu Epidemi Polio di Gaza, Jutaan Vaksin Disiapkan

Bahkan ketika menceritakan tragedi (neneknya meninggal, ia sebutkan dalam salah satu video, sebagian besar karena kekurangan obat-obatan dan peralatan medis yang akut di Gaza) atau merasa khawatir akan pengeboman Israel, teman-teman Halimy mengatakan bahwa ia menemukan pelipur lara dalam menyalurkan kesedihan dan kecemasannya melalui humor yang sarkastik.

"Sangat mengganggu," katanya sambil menggelengkan kepala saat dengungan drone Israel menginterupsi salah satu video resep makanan yang dia siarkan di akun TikTok-nya.

"Seperti yang kalian lihat, transportasi di sini bukan bintang lima," katanya saat terjepit di antara pria-pria di sebuah truk bak terbuka menuju kota terdekat, Deir al-Balah.

"Kami terus bermain, bagaimanapun," katanya tentang permainan Monopoli-nya, saat suara proyektil Israel menggemuruh di atasnya dan teman-temannya. "Ngomong-ngomong, aku kalah."

Dalam video terakhirnya, yang diposting beberapa jam sebelum ia terbunuh, Halimy merekam dirinya sedang mencoret-coret di sebuah buku catatan, halamannya dipenuhi dengan bar-bar sensor hitam misterius.

"Aku mulai mendesain proyek rahasiaku yang baru," kata Halimy sambil nyengir dari tenda kafe yang kemudian akan dihantam serangan, dengan nada yang selalu ia gunakan, setengah bercanda, setengah serius.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press/Instagram - Medo Halimy


TERBARU