> >

Brasil Blokir X akibat Ulah Elon Musk Ribut dengan Hakim Mahkamah Agung

Kompas dunia | 31 Agustus 2024, 13:05 WIB
FILE - CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk berpidato di Konferensi dan Pameran SATELLITE di Washington, 9 Maret 2020. (Sumber: AP Photo/Susan Walsh, Arsip)

BRASILIA, KOMPAS.TV - Hakim Mahkamah Agung Brasil memerintahkan memblokir media sosial X di negara tersebut.

Perintah tersebut dikeluarkan Jumat (30/8/2024), akibat ulah pemilik X, Elon Musk menolak menunjuk perwakilan resmi di negara tersebut.

Langkah pemblokiran itu merupakan eskalasi lebih lanjut pertikaian antara Musk dan Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes terkait kebebasan berbicara, akun sayap kanan dan misinformasi.

Baca Juga: Netanyahu Makin Bikin Gallant Kesal, Pembebasan Sandera Ternyata Bukan Prioritas PM Israel

Hakim Moraes pada Rabu (28/8/2024), telah memperingatkan Musk bahwa X akan diblokir di Brasil jika ia tak mengikuti perintahnya untuk menunjuk perwakilan resmi dalam 24 jam.

Perusahaan tersebut tak memiliki perwakilan di Brasil sejak awal bulan ini.

“Elon Musk memperlihatkan tidak ada rasa hormat terhadap kedaulatan Brasil, dan pada khususnya, kepada sistem hukum, menempatkan dirinya sebagai entitas supranasional sejati dan kebal terhadap hukum masing-masing negara,” kata Moraes dalam putusannya dikutip dari Associated Press.

Pengadilan mengatakan media sosial itu akan tetap diblokir hingga mereka mau bekerja sama dengan perintahnya.

Selain itu disiapkan denda harian 50.000 real atau setara Rp138 juta bagi orang-orang atau perusahaan yang menggunakan VPN untuk mengaksesnya.

Pada putusan selanjutnya, ia menarik kembali keputusan awalnya yang menerapkan batas waktu 5 hari bagi penyedia layanan internet itu, dan bukan hanya regulator telekomunikasi, untuk memblokir akses ke X.

Selain itu juga arahannya kepada toko aplikasi untuk menghapus jaringan pribadi virtual, atau VPN.

Regulator telekomunikasi Brasil, Anatel, mempunyai waktu 24 jam untuk mematuhinya.

Ketua regulator Carlos Baigorri mengatakan bahwa penyedia layanan terbesar di negara itu akan merespons dengan cepat.

Namun, ia menambahkan bahwa penyedia layanan yang lebih kecil mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk menangguhkan X dari layanan mereka.

Mahkamah Agung Brasil sendiri diperkirakan bakal memutuskan kasus ini, namun belum ada tanggal pasti untuk pembahasannya.

Brasil sendiri adalah pasar penting bagi X, yang telah berjuang dengan hilangnya pengiklan sejak Musk membeli Twitter pada 2022.

Kelompok riset pasar Emarketer mengatakan sekitar 40 juta orang Brasil, sekitar seperlima dari populasi, mengakses X setidaknya sekali dalam sebulan.

X sendiri melakukan pembelaan dalam pernyataannya, bahwa X akan diblokir oleh Moraes, hanya karena tidak mau bekerja sama dengan perintah ilegalnya untuk menyensor lawan-lawan politiknya.

“Ketika kami mencoba membela diri di pengadilan, Hakim Moraes mengancam perwakilan resmi kami di Brasil dengan hukuman penjara,” tulis X di media sosial mereka.

Baca Juga: Rusia Serang Taman Bermain di Kharkiv, Gadis 14 Tahun Tewas Terbunuh

“Bahkan setelah ia mengundurkan diri, ia membekukan semua akun bank miliknya,” ucap perusahaan itu.

Mereka mengatakan, tentangan X terhadap tindakan Hakim Moraes yang mereka sebut illegal telah diabaikan atau dihentikan.

“Rekan-rekan Hakim Moraes di Mahkamah Agung tidak mau atau tak mampu melawannya,” cuit perusahaan itu.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU