> >

Rusia Serang Taman Bermain di Kharkiv, Gadis 14 Tahun Tewas Terbunuh

Kompas dunia | 31 Agustus 2024, 08:06 WIB
Pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar sebuah apartemen di Kharkiv, yang disebabkan serangan di Rusia, Jumat (30/8/2024). (Sumber: AP)

KHARKIV, KOMPAS.TV - Rusia telah menyerang taman bermain di Kharkiv, dan membuat gadis berusia 14 tahun tewas karena serangan bom berpemandu.

Selain taman bermain, Rusia juga menyerang gedung apartemen 12 lantai di dekat taman bermain dan menyebabkan setidaknya enam orang terbunuh, dan 59 lainnya cedera.

Serangan tersebut terjadi Jumat (30/8/2024), dan gambar dari lokasi memperlihatkan api dan asap hitam yang tebal datang dari bagian atas gedung.

Baca Juga: PBB Kirim Tim Pencari Fakta ke Bangladesh untuk Selidiki Pelanggaran HAM saat Kerusuhan

Dikutip dari BBC Internasional, petugas pemadam kebakaran pun terlihat membawa orang-orang ke tempat yang aman.

Kharkiv kota terbesar kedua di Ukraina, berjarak 35km dari perbatasan Rusia.

Kota tersebut kerap menjadi target berbagai serangan sejak Rusia melakukan invasi skala besar ke Ukraina pada Februari 2022.

Kepala Regional Kharkiv Oleh Sinehubov mengatakan di Telegram, setidaknya 59 orang, termasuk sembilan anak-anak telah terluka.

Selain itu, 20 orang lainnya berada dalam kondisi serius dan perlu diamputasi.

Ia juga mengatakan sembilan orang cedera karena serangan tersebut.

Sinehubov mengatakan serangan tersebut diluncurkan dari Belgorod, Rusia, yang berada di Seberang pertahanan.

“Katakanlah dengan tegas bahwa ada sistem panduan (pada rudal). Kami mengambil satu Kesimpulan,” katanya.

“Jalan-jalan ini hanya merupakan taman yang dipenuhi warga sipil dalam jumlah besar. Ini adalah bangunan tempat tinggal. Sekali lagi, ini adalah teror massal terhadap penduduk sipil kami,” kata Sinehubov.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia menargetkan masyarakat sipil.

Ia menambahkan serangan itu bisa dihindari jika Ukraina memiliki kemampuan untuk menghancurkan pesawat militer Rusia di pangkalan mereka.

“Itu jelas kebutuhan yang sah. Tak ada alasan rasional untuk membatasi pertahanan Ukraina,” ucapnya.

Skutu Barat dari Ukraina sebagian belum mengizinkan mereka menggunakan senjata pemberian Barat untuk menyerangh wilayah Rusia, karena khawatir akan meningkatkan konflik.

Baca Juga: Rusia Ungkap Motif Barat Dukung Ukraina Berperang: agar Dapat Akses ke Sumber Daya Mineral

Inggris mengizinkan sebagian besar peralatan yang dipasoknya digunakan untuk menyerang Rusia, namun tetap memberikan pengecualian untuk rudal jarak jauh Storm Shadow.

Amerika Serikat (AS) sendiri telah mengizinkan Ukraina menyerang target di dalam wilayah Rusia, tetapi hanya di dekat wilayah Kharkiv.

Selain itu, hanya diperbolehkan untuk menyerang balik usai pasukan Rusia menyerang Ukraina, atau bersiap menyerang mereka.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC Internasional


TERBARU