> >

CEO Telegram Pavel Durov Dilarang Pergi dari Prancis, Namun Tak Ditahan Polisi

Kompas dunia | 29 Agustus 2024, 10:16 WIB
CEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Prancis, Sabtu (24/8/2024). (Sumber: Jim Wilson/The New York Times)

PARIS, KOMPAS.TV - CEO Telegram Pavel Durov dilarang pergi dari Prancis usai ditempatkan dalam investigasi resmi.

Kejaksaan Paris menegaskan hal itu sebagai bagian dari penyelidikan kejahatan terorganisir dari aplikasi pesan tersebut.

Meski dilarang pergi dari Prancis, Durov tak ditahan oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Israel Lancarkan Serbuan Terbesar ke Tepi Barat, Klaim Tewaskan 10 Anggota Hamas

Tetapi, ia tetap ditempatkan di bawah pengawasan pengadilan, dan harus membayar deposit 5 juta euro atau setara Rp85 miliar.

Dikutip dari BBC Internasional, Kamis (29/8/2024), miliuner kelahiran Rusia tersebut juga harus muncul di kantor polisi Prancis dua kali sepekan, dan tak diizinkan pergi dari wilayah Prancis.

Durov ditangkap setibanya di Bandara Le Bourget, sebelah utara Paris, Sabtu (24/8/2024), di bawah surat penangkapan terkait pelanggaran aplikasi itu.

Pada pernyataannya Rabu (28/8/2024), Kejaksaan Paris mengatakan Durov berada dalam investigasi resmi terhadap dugaan pelanggaran, termasuk keterlibatan dalam administrasi platform online untuk memungkinkan transaksi terlarang oleh geng terorganisir.

Selain itu juga penolakan untuk berkomunikasi dengan pihak berwenang, dan keterlibatan dalam distribusi kriminal terorganisier atas gambar-gambar seksual anak-anak.

Di Prancis, berada dalam investigasi resmi tak berimplikasi bersalah atau berujung pada persidangan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC Internasional


TERBARU