> >

Kim Jong-un Awasi Uji Coba Peluncur Roket Baru yang Bisa Jangkau Seoul

Kompas dunia | 29 Agustus 2024, 01:05 WIB
Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpinnya Kim Jong Un sedang memeriksa demonstrasi yang disebutnya sebagai pesawat nirawak yang menabrak target di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, Sabtu, 24 Agustus 2024. Jurnalis independen tidak diberi akses untuk meliput peristiwa yang digambarkan dalam gambar yang didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara ini. Konten gambar ini sebagaimana adanya dan tidak dapat diverifikasi secara independen. Tanda air berbahasa Korea pada gambar sebagaimana yang disediakan oleh sumber berbunyi: KCNA yang merupakan singkatan dari Korean Central News Agency. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

PYONGYANG, KOMPAS.TV — Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, kembali menarik perhatian dunia internasional setelah mengawasi langsung uji coba peluncur roket multiple 240mm dengan sistem panduan terbaru. 

Uji coba ini dilaporkan oleh media pemerintah Korea Utara pada Rabu (28/8/2024) di tengah spekulasi bahwa negara tersebut mungkin akan memasok senjata ini ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

Menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea KCNA, uji coba tersebut dilakukan pada Selasa (27/8/2024) di fasilitas industri pertahanan yang berada di bawah Komisi Ekonomi Kedua. 

Peluncur roket ini diyakini memiliki kemampuan untuk menjangkau Seoul dan wilayah sekitarnya, meningkatkan kekhawatiran di kalangan pejabat keamanan Korea Selatan.

“Peluncur roket ini, yang telah diperbarui secara teknis dalam hal kemampuan manuver dan kemampuan tembakan terpusat, terbukti unggul dalam semua aspek, termasuk sistem panduan yang baru diterapkan, kemampuan pengendalian, dan daya penghancur,” tulis KCNA dalam laporannya, dikutip dari Yonhap.

Kim Jong-un juga disebut telah menetapkan kebijakan penting terkait produksi artileri baru dan distribusinya ke unit-unit militer. Namun, KCNA tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kebijakan tersebut.

Pada Februari lalu, Korea Utara mengumumkan pengembangan peluru roket 240mm yang dapat dikontrol, sebuah langkah yang dianggap dapat meningkatkan kemampuan persenjataan negara tersebut dengan jangkauan dan presisi yang lebih baik. 

Pada Mei, Korea Utara juga mengumumkan rencana untuk menempatkan sistem senjata ini di unit-unit Tentara Rakyat Korea antara tahun 2024 dan 2026.

Baca Juga: Angka Kelahiran di Korea Selatan Naik untuk Pertama Kalinya dalam 8 Tahun Terakhir

Pengamat internasional menilai, Korea Utara kemungkinan sedang memamerkan kinerja peluncur roket ini dengan tujuan untuk memasoknya ke Rusia, yang tengah membutuhkan dukungan militer dalam perang melawan Ukraina. 

Hong Min, peneliti senior di Institut Unifikasi Nasional Korea, berpendapat bahwa uji coba ini mungkin dimaksudkan untuk meningkatkan peluncur roket 240mm Korea Utara yang telah dibangun pada 1980-an. 

Ia juga tidak menutup kemungkinan bahwa uji coba ini adalah bentuk respons terhadap latihan militer gabungan yang sedang berlangsung antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Uji coba ini dilakukan bertepatan dengan latihan tahunan Ulchi Freedom Shield yang digelar oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat. Latihan tersebut dijadwalkan selesai pada Kamis (29/8/2024). 

Korea Utara sendiri telah lama mengecam latihan gabungan kedua sekutu ini, menudingnya sebagai persiapan untuk invasi ke wilayahnya.

Saat dimintai tanggapan terkait laporan Korea Utara ini, militer Korea Selatan menyatakan telah mendeteksi dan memantau uji coba tersebut di Laut Kuning. 

“Sambil mempertahankan postur pertahanan gabungan yang solid, militer kami akan menjalankan latihan UFS dan latihan lapangan gabungan seperti biasa, serta terus memantau tanda-tanda provokasi dan aktivitas militer Korea Utara,” ujar seorang pejabat Gabungan Kepala Staf Korea Selatan.

Baca Juga: Korea Utara Kirim 13.000 Kontainer ke Rusia sejak 2022, Diduga Berisi Senjata

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Yonhap


TERBARU