> >

Beda Pilihan dengan Negara ASEAN, Thailand Putuskan Tambah Jet Tempur Buatan Swedia, Ini Speknya

Kompas dunia | 29 Agustus 2024, 03:05 WIB
Angkatan Udara Thailand mengumumkan rencana membeli jet tempur JAS 39 E/F Gripen dari Saab, Swedia, untuk menggantikan armada jet tempur tua mereka. (Sumber: SAAB)

JAS 39 Gripen adalah keluarga pesawat tempur serbaguna yang dikembangkan oleh perusahaan dirgantara Swedia, Saab. Varian “E” adalah versi satu tempat duduk, sementara Gripen “F” adalah versi dua tempat duduk yang dirancang untuk pelatihan dan peran tempur. 

Gripen E/F dilengkapi dengan sistem avionik canggih, termasuk radar Raven ES-05 active electronically scanned array (AESA) yang menawarkan kemampuan pelacakan dan penargetan superior. 

Pesawat ini juga dilengkapi dengan sistem peperangan elektronik mutakhir, termasuk countermeasures dan kemampuan pengacauan yang membuatnya sangat efektif di ruang udara yang terkontaminasi berbagai senjata elektronik.

Gripen E/F ditenagai oleh mesin GE F414G yang memberikan dorong maksimum sebesar 22.000 pon, memungkinkan pesawat ini mencapai kecepatan maksimum Mach 2 (sekitar 2.470 km/jam).

Pesawat ini memiliki radius tempur sekitar 1.500 kilometer dengan kemampuan pengisian bahan bakar di udara, yang meningkatkan jangkauan operasionalnya secara signifikan.

Baca Juga: Prabowo Umumkan RI Siap Diperkuat 24 Pesawat Tempur F-15EX Baru dari AS, Punya Banyak Keunggulan

F-16 Viper block 70. Angkatan Udara Thailand mengumumkan rencana membeli jet tempur JAS 39 E/F Gripen dari Saab, Swedia, untuk menggantikan armada jet tempur tua mereka. (Sumber: Lockheed Martin)

Gripen E/F dapat membawa berbagai jenis persenjataan, termasuk rudal udara-ke-udara, rudal udara-ke-darat, bom presisi, dan rudal anti-kapal, dengan total sepuluh titik cantelan untuk muatan eksternal yang memungkinkan penggunaan berbagai senjata dan tangki bahan bakar.

Salah satu fitur utama Gripen adalah kemampuannya untuk beroperasi dari landasan pendek, termasuk jalan raya. Ini membuatnya sangat fleksibel dalam berbagai lingkungan tempur, terutama di lokasi di mana pangkalan udara tradisional mungkin terancam. 

Selain itu, pesawat ini membutuhkan pemeliharaan yang minimal dibandingkan dengan jet tempur lainnya, dengan waktu turnaround yang singkat, hanya sekitar 10 menit antara misi tempur.

Gripen E/F dikenal karena efisiensinya dalam hal biaya, baik dari segi pengadaan maupun biaya operasional. Pesawat ini dirancang untuk lebih murah dalam pemeliharaan dan operasi dibandingkan banyak pesaingnya, menjadikannya pilihan menarik bagi negara yang ingin memodernisasi angkatan udara mereka tanpa biaya yang berlebihan. 

Biaya operasional Gripen E/F dilaporkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan F-35, menjadikannya pilihan ekonomis bagi angkatan udara dengan keterbatasan anggaran.

Selain Swedia, Gripen telah diekspor ke beberapa negara, termasuk Brasil, Afrika Selatan, Hungaria, Thailand, dan Republik Ceko. Brasil juga merupakan mitra kunci dalam pengembangan varian Gripen F, dengan rencana untuk memproduksi pesawat tersebut secara domestik. 

Saab merancang Gripen E/F dengan mempertimbangkan pembaruan di masa depan, memastikan jet tempur ini dapat dengan mudah dimodifikasi dengan teknologi baru seiring berjalannya waktu, termasuk pembaruan perangkat lunak dan integrasi sistem senjata baru.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU