> >

Polisi India Tembakkan Gas Air Mata untuk Bubarkan Aksi Protes Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter

Kompas dunia | 27 Agustus 2024, 22:15 WIB
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang memprotes pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter residen di sebuah rumah sakit pemerintah awal bulan ini, di Kolkata, India, Selasa, 27 Agustus 2024. (Sumber: AP Photo/Bikas Das)

Empat aktivis mahasiswa ditangkap sebelum aksi dimulai, dengan tuduhan berusaha memicu kekerasan berskala besar.

Merespons situasi yang semakin memanas, Mahkamah Agung India pekan lalu membentuk gugus tugas nasional untuk menyusun pedoman perlindungan bagi pekerja kesehatan di tempat kerja. 

Gugus tugas yang terdiri dari dokter-dokter terkemuka ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang komprehensif guna meningkatkan keamanan para tenaga kesehatan di seluruh negeri.

Sementara itu, pihak kepolisian telah menahan seorang sukarelawan polisi terkait kejahatan tersebut. 

Namun, keluarga korban menduga bahwa ini adalah kasus pemerkosaan berkelompok dan meyakini bahwa masih ada pelaku lain yang belum ditangkap. 

Aksi protes dan ketidakpuasan masyarakat ini telah menyebabkan ribuan dokter dan paramedis di beberapa rumah sakit publik di India melakukan aksi walkout, menuntut lingkungan kerja yang lebih aman. 

Aksi ini berdampak pada pelayanan kesehatan, menyebabkan ribuan pasien telantar tanpa perawatan yang memadai.

Meski India telah memberlakukan undang-undang yang lebih ketat setelah kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswa di Delhi pada tahun 2012, kekerasan terhadap perempuan di negara ini terus meningkat. 

Pemerintah telah memperkenalkan hukuman mati bagi pelaku berulang, tetapi serangkaian insiden baru-baru ini menunjukkan bahwa masalah ini masih jauh dari selesai. 

Baca Juga: Kronologi Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter di Kolkata, Picu Meluasnya Mogok Nasional Dokter India

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU