> >

Otoritas Palestina Bakal Daftar BRICS, Vladimir Putin Undang Abbas ke KTT Oktober

Kompas dunia | 27 Agustus 2024, 14:41 WIB
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas bersalaman dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan mereka di Novo-Ogaryovo, dekat Moskow, RUsia, Selasa (13/8/2024). (Sumber: Alexey Maishev/Sputnik/Kremlin via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Duta Besar Otoritas Palestina untuk Rusia Abdel Hafiz Nofal menyatakan bahwa pihaknya akan mendaftar untuk bergabung ke BRICS usai KTT di Kazan, Rusia pada Oktober 2024 mendatang. Nofal menyebut pihaknya menyambut baik digelarnya sesi khusus untuk Palestina di KTT BRICS pada 22-24 Oktober 2024 mendatang.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengirimkan undangan resmi kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan.

Baca Juga: Menteri Israel Itamar Ben Gvir Ingin Bangun Sinagoga di Masjid Al-Aqsa, Otoritas Palestina Murka

BRICS merupakan organisasi antarpemerintahan yang saat ini beranggotakan Rusia, Brasil, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. 

"Setelah partisipasi pertama kami di konferensi tingkat tinggi tersebut, kami akan melayangkan pendaftaran untuk bergabung ke asosiasi ini," kata Nofal dikutip TASS, Senin (26/8/2024).

"Presiden Rusia Vladimir Putin telah menjanjikan bahwa satu sesi akan didedikasikan secara khusus untuk Palestina. Kami mengharapkan yang terbaik dari konferensi ini."

Nofal menyebut undangan agar Otoritas Palestina menghadiri KTT BRICS adalah "pesan positif" dan bentuk dukungan terhadap masyarakat Palestina.

"Undangan ini berarti, di samping semua kejahatan, pembunuhan, dan penghancuran di Jalur gaza, pesan kami adalah bahwa Palestina ingin hidup dan berkembang," kata Nofal.

Sebelum Rusia mengundang Otoritas Palestina ke KTT BRICS, Mahmoud Abbas dan Putin diketahui bertemu di Moskow pada pertengahan Agustus lalu. Dalam kesempatan tersebut, Putin menyalahkan organisasi internasional seperti PBB yang dinilainya tidak tegas soal isu Palestina.

"Sikap ini ditetapkan sejak lama dan tidak tergantung situasi, kami yakin bahwa untuk menghadirkan perdamaian yang abadi, reliabel, dan stabil di kawasan, penting untuk mengimplementasikan semua keputusan PBB dan, utamanya, mendirikan negara Palestina sepenuhnya," kata Putin waktu itu.

Baca Juga: Tentara Israel Bakar Al-Qur'an di Gaza, Hamas Desak Dunia Bertindak: Kelakuan Fasis Harus Dikecam

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU