> >

Taliban Tolak Kritik PBB Soal Larangan Suara dan Wajah Perempuan di depan Umum

Kompas dunia | 27 Agustus 2024, 11:30 WIB
Perempuan Afghanistan menunggu untuk menerima jatah makanan yang didistribusikan oleh kelompok bantuan kemanusiaan, di Kabul, Afghanistan, 23 Mei 2023. Taliban secara tegas menolak kritik dari PBB terkait aturan baru yang melarang perempuan Afghanistan menampakkan wajah dan berbicara di tempat umum. (Sumber: AP Photo )

ISLAMABAD, KOMPAS TV - Taliban secara tegas menolak kritik dari PBB terkait aturan baru yang melarang perempuan Afghanistan menampakkan wajah dan berbicara di tempat umum.

Bagi PBB aturan ini semakin memperketat kontrol terhadap hak-hak perempuan di negara yang sudah lama terpuruk akibat konflik dan krisis kemanusiaan.

Roza Otunbayeva, kepala misi PBB di Afghanistan, UNAMA, menyampaikan keprihatinannya atas aturan ini pada Minggu (25/8/2024), menyebutnya sebagai "gambaran suram" masa depan Afghanistan.

Ia menyoroti bagaimana aturan tersebut memperburuk situasi perempuan, bahkan suara mereka di luar rumah dianggap sebagai pelanggaran moral.

Juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, menanggapi dengan menegaskan bahwa pihak luar, terutama non-Muslim, sebaiknya tidak menghakimi aturan yang berdasarkan hukum Syariah Islam tanpa pemahaman mendalam.

Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Afghanistan Membaca dan Bernyanyi di Ruang Publik, Ada Apa?

Ilustrasi. Seorang perempuan Afghanistan yang mengenakan burqa mengantre bantuan makanan di Kabul, Selasa (10/5/2022). Taliban secara tegas menolak kritik dari PBB terkait aturan baru yang melarang perempuan Afghanistan menampakkan wajah dan berbicara di tempat umum. (Sumber: Ebrahim Noroozi/Associated Press)

"Menolak hukum ini tanpa memahami nilai-nilai Islam adalah bentuk kesombongan," ujarnya seperti dikutip Associated Press pada Selasa, 27/8/2024.

Aturan baru yang dikeluarkan Taliban pekan lalu tidak hanya mewajibkan perempuan untuk menutupi wajah, tubuh, dan suara mereka di tempat umum, tetapi juga melarang gambar makhluk hidup, termasuk foto.

Otunbayeva mengingatkan setelah bertahun-tahun dilanda perang dan krisis, rakyat Afghanistan berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

"Mereka tidak seharusnya diancam atau dipenjara hanya karena terlambat sholat, memandang lawan jenis yang bukan keluarga, atau memiliki foto orang terdekat," tegasnya.

Namun, Mujahid menegaskan kekhawatiran dari berbagai pihak tidak akan menggoyahkan komitmen Taliban untuk menjalankan hukum Syariah Islam di Afghanistan.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU