> >

Israel Hancurkan Zona Aman Kemanusiaan Gaza, Kini Tersisa Hanya 35 km persegi untuk Berlindung

Kompas dunia | 24 Agustus 2024, 20:25 WIB
Warga Gaza kembali disuruh-suruh mengungsi oleh tentara Israel. Pasukan Israel telah mengubah zona aman kemanusiaan di Jalur Gaza menjadi puing-puing, hanya menyisakan 9,5% atau 35 km persegi dari wilayah tersebut sebagai tempat berlindung bagi warga sipil, menurut Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, Sabtu, 24/8/2024. (Sumber: Anadolu )

GAZA CITY, KOMPAS TV – Pasukan Israel telah mengubah zona aman kemanusiaan di Jalur Gaza menjadi puing-puing, dengan menyisakan 9,5% atau 35 km persegi dari wilayah tersebut sebagai tempat berlindung bagi warga sipil, menurut keterangan Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, Sabtu (24/8/2024).

Otoritas tersebut menyatakan, ketika invasi darat Israel dimulai pada awal November 2023, Israel memaksa ratusan ribu warga sipil dari Gaza Utara pindah ke Gaza Selatan, dengan alasan bahwa wilayah tersebut merupakan zona aman kemanusiaan.

Awalnya, zona ini mencakup 230 kilometer persegi atau 63% dari total luas Gaza, termasuk lahan pertanian dan fasilitas komersial, ekonomi, serta layanan publik. Namun, dengan berlanjutnya serangan militer Israel, luas zona aman ini menyusut drastis.

Pada awal Desember 2023, setelah invasi Israel ke Khan Younis di Gaza Selatan, area tersebut berkurang menjadi 140 kilometer persegi, atau 38,3% dari total wilayah Gaza. Area ini masih mencakup beberapa lahan pertanian dan fasilitas ekonomi.

Pada Mei 2024, setelah serangan Israel di Rafah, luas zona aman kembali menyusut menjadi 79 kilometer persegi, hanya 20% dari total area Gaza.

Pada pertengahan Juni 2024, zona ini berkurang menjadi 60 kilometer persegi atau 16,4% dari total wilayah Gaza. Wilayah ini mencakup jalan, area layanan, dan bahkan pemakaman, yang jelas tidak bisa dianggap sebagai tempat perlindungan yang aman bagi warga sipil.

Baca Juga: Menlu Israel Nyatakan Negaranya Tidak Akan Pernah Membiarkan Negara Palestina Berdiri

Tentara Israel di Gaza. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, Jumat (23/8/2024), menegaskan Israel tidak akan pernah mengizinkan apalagi membiarkan  negara Palestina berdiri. (Sumber: Anadolu)

Di bulan Juli 2024, wilayah yang disebut "aman" oleh pasukan Israel kembali menyusut menjadi 48 kilometer persegi atau 13,15% dari total luas Gaza.

Akhirnya, pada Agustus 2024, pasukan Israel mengurangi zona "aman kemanusiaan" ini menjadi hanya 35 kilometer persegi, atau 9,5% dari luas wilayah Gaza. Zona ini hanya mencakup sekitar 3,5% dari lahan pertanian, fasilitas layanan, dan area komersial, yang semakin mempersempit ruang bagi warga sipil untuk mencari perlindungan.

Pengurangan zona aman ini telah memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, memaksa warga sipil mencari tempat berlindung di tengah-tengah kekerasan yang terus meningkat.

Sebelumnya, Israel terus melakukan serangan brutal ke Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Serangan ini telah menyebabkan lebih dari 40.200 warga Palestina tewas, kebanyakan wanita dan anak-anak, serta lebih dari 93.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga: Di Tengah Pesimisme, Delegasi Hamas Tiba di Kairo Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Mediator

Blokade yang terus berlangsung di Gaza juga menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan, membuat sebagian besar wilayah tersebut hancur lebur.

Israel saat ini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum wilayah tersebut diinvasi pada 6 Mei lalu.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Anadolu / WAFA


TERBARU