> >

Jenderal Pensiunan Tel Aviv Peringatkan Israel Bisa Runtuh dalam Setahun jika Perang Terus Berlanjut

Kompas dunia | 23 Agustus 2024, 07:45 WIB
Mayor Jenderal Purnawirawan Israel, Yitzhak Brik, memperingatkan bahwa Israel bisa runtuh dalam satu tahun jika perang melawan kelompok Palestina Hamas dan gerakan Lebanon Hizbullah terus berlanjut, Kamis (22/8/2024). (Sumber: Haaretz)

YERUSALEM, KOMPAS.TV – Mayor Jenderal Purnawirawan Israel, Yitzhak Brik, memperingatkan bahwa Israel bisa runtuh dalam satu tahun jika perang melawan kelompok Palestina Hamas dan gerakan Lebanon Hizbullah terus berlanjut, Kamis (22/8/2024).

"Negara ini benar-benar sedang melaju menuju tepi jurang," kata Brik dalam sebuah artikel opini yang diterbitkan oleh harian Israel Haaretz. 

"Jika perang hancur-hancuran melawan Hamas dan Hizbullah terus berlanjut, Israel akan runtuh dalam waktu tidak lebih dari satu tahun."

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, militer Israel melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza, menewaskan hampir 40.300 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 93.100 orang lainnya.

Serangan ini telah memicu bulan-bulan serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel di tengah kekhawatiran akan pecahnya perang skala penuh antara kedua pihak.

Baca Juga: Bocoran Orang Dalam: Netanyahu Sengaja Halangi Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Hamas

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 6 Mei 2024. Mesir, sebagai mediator utama konflik Gaza, mengungkapkan keraguannya hari Rabu, 21 Agustus 2024, terhadap usulan terbaru yang diharapkan bisa menjembatani perbedaan dalam pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. (Sumber: AP Photo)

Keraguan terhadap Klaim Pejabat Israel

Brik meragukan klaim pejabat Israel tentang menyerahnya Hamas dan penangkapan pemimpin mereka, Yahya Sinwar.

"Sebagian besar pernyataan sombong yang dibuat oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant selama perang di Gaza terbukti tidak berdasar," katanya.

"Dengan pernyataan-pernyataan ini, Gallant, bersama dengan rekannya Kepala Staf IDF Herzi Halevi dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah menaburkan debu di mata publik Israel," tambah Brik.

Jenderal purnawirawan tersebut mengatakan bahwa Gallant mulai menyadari bahwa konsep kemenangan total di Gaza adalah omong kosong.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / Haaretz


TERBARU