> >

Putin Tuding Ukraina Coba Serang PLTN Kursk

Kompas dunia | 23 Agustus 2024, 05:20 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar rapat yang membahas situasi di daerah-daerah perbatasan dengan Ukraina seperti Belgorord, Kursk, dan Bryansk, di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, Kamis (22/8/2024). (Sumber: Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

 

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Ukraina mencoba menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kursk yang terletak di Kursk, Rusia, di mana Kiev telah melancarkan serangan sejak lebih dari dua minggu lalu.

“Musuh mencoba menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (Kursk) tadi malam,” kata Putin dalam sebuah pertemuan yang membahas situasi di wilayah perbatasan Belgorod, Bryansk, dan Kursk, di ibu kota Moskow, Kamis (22/8/2024).

Putin menyatakan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah diberi tahu tentang situasi tersebut. Kata dia, IAEA berjanji akan mengirimkan spesialis untuk menilai kondisi di pembangkit listrik tersebut.

Dalam pertemuan yang sama, Gubernur sementara Kursk Alexey Smirnov mengatakan situasi di pembangkit listrik tersebut stabil.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim telah mencegat drone Ukraina di wilayah Kursk dalam serangan malam hari. Pihak berwenang Ukraina belum memberikan komentar atas klaim tersebut.

PLTN Kursk terletak hampir 60 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina.

Baca Juga: Jembatan Ketiga di Kursk Rusia Dihantam Ukraina, Dialog Damai Moskow-Kiev Batal

Warga yang dievakuasi di wilayah Kursk, mengantre untuk mengisi formulir untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan di sebuah tempat penyaluran bantuan di Kursk, Rusia, Rabu (14/8/2024). (Sumber: AP Photo)

 

Evakuasi Warga

Smirnov juga memaparkan situasi umum di wilayahnya, dan menyatakan lebih dari 133.000 orang telah meninggalkan delapan distrik di mana evakuasi sedang berlangsung.

"Menurut keputusan dari markas operasional, delapan distrik di wilayah Kursk dengan populasi 152.566 orang dimasukkan dalam zona pemindahan dan evakuasi. Hingga hari ini, 133.190 orang telah meninggalkan tempat tersebut. Sebanyak 19.376 orang masih bertahan," tambahnya.

Gubernur sementara tersebut mengatakan pihaknya terus memindahkan orang-orang ke tempat yang lebih aman, serta menempatkan mereka di pusat-pusat akomodasi sementara.

Dia juga mengatakan total 524 kamp akomodasi sementara yang mampu menampung 64.000 orang, telah dibangun.

Sementara Wakil Perdana Menteri Pertama Rusia Denis Manturov mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa pusat-pusat akomodasi dan penyediaan makanan telah “dibuka di 29 subjek (federal) dengan cadangan tempat yang signifikan."

Manturov menambahkan, pemerintah telah menyiapkan keputusan untuk mengalokasikan tambahan 1,9 miliar rubel Rusia (sekitar Rp310 miliar) kepada Kementerian Situasi Darurat Rusia untuk menjaga agar layanan-layanan tersebut tetap berfungsi.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu


TERBARU