> >

Demonstrasi Tolak Revisi RUU Pilkada Jadi Perhatian Media Barat, Soroti Peringatan Darurat di Medsos

Kompas dunia | 22 Agustus 2024, 14:41 WIB
Sederet komika ikut demo di gedung DPR-MPR, Kamis (22/8/2024). (Sumber: Tribunnews.com / Abdi Ryanda Shakt)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Demonstrasi menolak revisi Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada yang tengah terjadi di Indonesia menjadi perhatian media Barat.

Peringatan yang marak muncul di media sosial juga menjadi sorotan mereka.

Media Inggris BBC International melaporkan demonstrasi tersebut diikuti ribuan orang, Kamis (22/8/2024).

Baca Juga: DPR Abaikan Putusan MK Disorot Media Asing, Sebut Sekutu Jokowi Picu Kemarahan

Selain di Jakarta, demonstrasi itu juga dilakukan di sejumlah kota-kota besar Indonesia lainnya.

“Ribuan orang di Indonesia berkumpul untuk protes terhadap upaya pemerintah merevisi putusan Mahkamah Konstitusi, yang membuat pemilihan tetap terbuka untuk lawannya dari partai yang lebih kecil,” tulis BBC International.

“Para demonstran berkumpul di luar gedung DPR di Ibu Kota Jakarta, begitu juga kota besar lainnya seperti di Padang, Bandung, dan Yogyakarta,” tambahnya.

Pada Rabu (21/8/2024), MK memutuskan partai tak perlu memiliki minimal 20 persen perwakilan di DPRD untuk menunjuk kandidat kepala daerah.

Tak sampai 24 jam, DPR langsung melakukan mosi darurat untuk merevisi putusan tersebut.

Namun, langkah DPR itu telah memicu kecaman yang luas dan ketakutan terjadi krisis konstitusional.

Jika revisi itu diresmikan, maka akan mempertahankan status quo, yang akan menguntungkan partai koalisi berkuasa dari Presiden Joko Widodo dan penerusnya Prabowo Subianto.

Akibatnya, banyak yang memperkirakan Pilkada 2024 bakal menyajikan calon kepala daerah tanpa lawan.

Selain demonstrasi, peringatan yang viral di media sosial juga menjadi sorotan BBC International.

Peringatan itu menampilkan poster berwarna biru dengan kata “Peringatan Darurat” di atas simbol Burung Garuda.

Baca Juga: Media Asing Soroti Pilkada 2024, Sebut Putusan MK Pukulan untuk Warisan Dinasti Jokowi

Peringatan itu pun dibagikan secara luas di berbagai platform media sosial.

BBC International pun mengutip pernyataan analis pemilu dari Univeristas Indonesia, Titi Anggraini.

“Ini adalah perampokan kontitusi,” katanya.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC International


TERBARU