> >

Kerusuhan Besar di Inggris Dipastikan Akibat Berita Hoax, Pakistan Tangkap Tersangka Pelaku

Kompas dunia | 22 Agustus 2024, 07:36 WIB
Kerusuhan selama protes anti-imigrasi di luar Holiday Inn Express di Rotherham, Inggris, Minggu, 4 Agustus 2024. Seorang pria di Pakistan ditangkap dan didakwa dengan terorisme dunia maya pada Rabu, 21/8/2024, setelah diduga menyebarkan informasi berita hoax dan palsu yang memicu kerusuhan besar di Inggris awal bulan ini. (Sumber: AP Photo)

Baca Juga: Kerusuhan di Inggris Meluas Buntut Penikaman Anak, Kelompok Sayap Kanan Incar Kelompok Muslim

Kerusuhan terjadi di Sunderland, Inggris, Jumat (2/8/2024). Seorang pria di Pakistan ditangkap dan didakwa dengan terorisme dunia maya pada Rabu, 21/8/2024, setelah diduga menyebarkan informasi berita hoax dan palsu yang memicu kerusuhan besar di Inggris awal bulan ini. (Sumber: James Speakman/PA Via AP)

Dalam konferensi pers di Lahore, Imran Kishwar mengatakan bahwa Asif ditangkap di rumahnya untuk menjalani interogasi lebih lanjut. 

Asif mengklaim bahwa dia bukanlah sumber asli dari informasi palsu tersebut, melainkan hanya memposting ulang dari media sosial. 

Kishwar menuduh Asif menjalankan akun Channel3 Now dan menyebarkan berita palsu untuk menarik lebih banyak penonton serta mendapatkan keuntungan finansial.

Asif

 

mengaku menyesal telah menyebarkan berita palsu ini," kata Kishwar kepada Associated Press. "Tindakannya ini memenuhi unsur terorisme dunia maya, dan ia telah didakwa atas kejahatan tersebut."

Kishwar juga menegaskan bahwa penangkapan Asif merupakan peringatan bagi YouTuber lainnya untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.

Baca Juga: Inggris Rusuh, PM Keir Starmer Ancam Perusuh: Ini Bukan Protes, tapi Premanisme Terorganisir

Kasus ini telah diserahkan kepada Badan Investigasi Federal (FIA) yang menangani masalah terorisme dunia maya. FIA menyatakan bahwa informasi palsu yang disebarkan Asif "menimbulkan ketakutan dan ketidakamanan" di Inggris, serta merusak reputasi Pakistan.

Belum jelas apakah Inggris telah meminta ekstradisi Asif. Pasalnya, tidak ada perjanjian ekstradisi antara Pakistan dan Inggris.

 

Pengadilan pada hari Rabu mengizinkan penyidik federal untuk melanjutkan interogasi terhadap Asif selama satu hari lagi. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU