> >

Taliban Pecat 280 Lebih Personel Pasukan Keamanan gegara Tidak Berjanggut

Kompas dunia | 20 Agustus 2024, 23:10 WIB
Mullah Abdul Ghani Baradar, deputi perdana menteri untuk urusan ekonomi (tengah), memeriksa pasukan penjaga dalam sebuah parade militer yang memperingati penarikan pasukan pendudukan pimpinan Amerika Serikat dari Afghanistan, di Pangkalan Udara Bagram, Provinsi Parwan, Afghanistan, Rabu (14/8/2024). (Sumber: AP Photo/Siddiqullah Alizai)

Polisi moral tidak memberikan angka terkait penegakan aturan terkait pakaian wanita atau perjalanan mereka tanpa pendamping pria, yang juga dilarang untuk jarak yang lebih jauh.

Kementerian itu mengatakan rencana baru sedang disusun untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan pakaian Islami, yang diawasi oleh pemimpin spiritual tertinggi yang berbasis di kota Kandahar.

"Berdasarkan petunjuk Pemimpin Tertinggi, draf rencana untuk kepatuhan hijab (pakaian Islami) wanita telah disusun dan disetujui," kata Mokhlis.

Baca Juga: JK Ingatkan Taliban soal Kesetaraan Gender, Undang Mahasiswa Afghanistan Kuliah di Indonesia

Kementerian moral sebelumnya mengatakan wanita harus menutupi wajah mereka atau mengenakan burkak yang menutupi seluruh tubuh dan penegakannya akan melibatkan "dorongan" terhadap anggota keluarga pria daripada wanita secara langsung.

Sebagian besar wanita Afghanistan menutupi rambut mereka di depan umum di negara konservatif itu bahkan sebelum Taliban berkuasa kembali. Namun beberapa, terutama di Kabul, biasanya tidak menutupi wajah atau mengenakan burkak.

Mokhlis juga mengatakan pihaknya telah mencegah sedikitnya 200 kasus penjualan wanita dan lebih dari 2.600 kasus kekerasan terhadap wanita.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Straits Times


TERBARU