> >

Intelijen AS Tuduh Iran Bertanggung Jawab atas Peretasan Kampanye Donald Trump

Kompas dunia | 20 Agustus 2024, 09:28 WIB
Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Sumber: AP News)

AS saat ini tengah berupaya untuk menghentikan atau setidaknya membatasi serangan balasan yang mungkin dilancarkan Iran terhadap Israel, menyusul pembunuhan pejabat Hamas, Ismail Haniyeh, di Iran, dan serangan Israel yang menewaskan komandan tertinggi Hezbollah di Beirut bulan lalu.

Pernyataan FBI ini tidak merinci bagaimana AS sampai pada kesimpulan bahwa Iran bertanggung jawab, atau informasi apa saja yang mungkin telah dicuri dari kampanye Trump. 

Namun, dinyatakan bahwa komunitas intelijen AS yakin bahwa Iran menggunakan teknik rekayasa sosial dan upaya lain untuk mendapatkan akses ke individu yang terlibat langsung dengan kampanye presiden dari kedua partai politik.

"Aktivitas semacam itu, termasuk pencurian dan pengungkapan, dimaksudkan untuk memengaruhi proses pemilu AS. Penting untuk dicatat bahwa pendekatan ini bukanlah hal baru. Iran dan Rusia telah menggunakan taktik ini tidak hanya di Amerika Serikat selama siklus pemilu federal ini dan sebelumnya, tetapi juga di negara-negara lain di seluruh dunia," tambah pernyataan Intelijen AS.

Sebelumnya, perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Google juga melaporkan upaya Iran untuk mengganggu pemilu AS. 

Microsoft dalam laporannya menyebutkan bahwa agen Iran berupaya memalsukan identitas aktivis dan menciptakan berita palsu yang menargetkan pemilih dari berbagai spektrum politik. 

Google juga melaporkan bahwa sejak Mei lalu, kelompok yang terkait dengan Garda Revolusi Iran mencoba menyusup ke akun email pribadi beberapa orang yang terkait dengan Presiden Joe Biden dan Donald Trump. 

Baca Juga: Hacker Terkait Iran Serang Email Pribadi Pejabat Kampanye Trump dan Biden

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU