> >

Hamas Tolak Syarat Israel untuk Gencatan Senjata gegara Netanyahu Ingin Kuasai Koridor Philadelphi

Kompas dunia | 19 Agustus 2024, 11:03 WIB
PM Israel Netanyahu (Sumber: Anadolu )

DOHA, KOMPAS.TV - Hamas menolak syarat yang diminta Israel terkait negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera, Minggu (18/8/2024).

Hamas juga menyalahkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang menempatkan penghalang baru dalam kesepakatan ini.

Netanyahu sendiri mengatakan kepada menteri kabinetnya bahwa ia pesimistis kesepakatan akan tercapai.

Baca Juga: Profil Alain Delon, Aktor Legendaris Prancis yang Baru Meninggal di Usia 88 Tahun

Sebab, Israel secara aktif bernegosiasi dengan negara mediator bukan dengan Hamas, yang menolak mengirim delegasi pada pembicaraan teranyar.

Pesimisme Netanyahu yang dikarenakan beberapa penolakan Hamas atas syarat yang dibicarakan di Doha, tampak kontradiksi dari laporan para mediator, bahwa negosiasi menunjukkan perkembangan, dan potensi sukses di depan mata.

Di antara syarat keras yang diajukan Netanyahu dalam negosiasi adalah IDF tetap menguasai Koridor Philadelphi, yang berada di perbatasan Gaza dan Mesir.

Menurutnya hal itu untuk menghindari Hamas dari menyelundupkan senjata ke Gaza, dan Menyusun kembali militernya.

Dikutip dari The Times of Israel, tuntutan ini tak disebutkan dalam proposal kesepakatan penyanderaan Israel pada 27 Mei, yang menjadi dasar perundingan, dan langsung ditolak oleh Hamas.

Negosiator Israel dilaporkan telah berbicara dengan Netanyahu bahwa tanpa adanya kompromi atas masalah ini maka tak akan ada kesepakatan, dan meminta adanya fleksibilitas.

Netanyahu pun membalas jika Hamas bersikeras mundurnya IDF secara keseluruhan dari Koridor Philadelphi, maka tak akan ada kesepakatan.

Hamas pun mengeluarkan pernyataan resminya, bahwa Netanyahu telah menetapkan syarat dan permintaan baru yang menurutnya dilakukan untuk menggagalkan perundingan dan memperpanjang perang di Gaza.

Hamas mengklaim bahwa proposal terbaru yang didukung Amerika Serikat (AS), adalah sebuah proposal penghubung yang disampaikan kepada Israel dan Hamas pada akhir pembicaraan, sejalan dengan tuntutan Israel.

Pernyataan tersebut mengutip ketentuan-ketentuan yang disebutkan dalam proposal yang berkaitan dengan Koridor Philadelphi, dan Kordiro Netzarim, yang didirkan IDF untuk memisahkan Gaza Utara dan Selatan.

Baca Juga: Israel Bersikeras Kuasai Koridor Philadelphi di Gaza, Perundingan dengan Hamas Terancam Mentah Lagi

Hamas juga mengklaim Netanyahu telah memperkenalkan tuntutan baru terkait pembebasan tahanan Palestina.

“Kami menganggap Netanyahu bertanggung jawab penuh menggagalkan upaya mediator dan mengganggu kesepakatan,” bunyi pernyataan Hamas.

Hamas pun menegaskan bahwa mereka akan bersikeras pada proposal perjanjiannya sendiri, yang sudah diperlihatkan pada 2 Juli.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Times of Israel


TERBARU