> >

Serangan Brutal RSF di Sudan, 85 Warga Tewas Termasuk Wanita dan Anak-Anak

Kompas dunia | 18 Agustus 2024, 14:43 WIB
Peta Sudan. Pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di Sudan melakukan serangan mematikan di desa Galgani, Provinsi Sennar, yang menewaskan setidaknya 85 orang, termasuk wanita dan anak-anak. (Sumber: AP Photo)

KAIRO, KOMPAS TV - Pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di Sudan melakukan serangan mematikan di Desa Galgani, Provinsi Sennar, yang menewaskan setidaknya 85 orang, termasuk wanita dan anak-anak. 

Kekerasan ini menambah daftar panjang kekejaman dalam konflik yang telah menghancurkan negara tersebut selama 18 bulan terakhir.

Serangan RSF dimulai pada akhir Juli 2024 dan mencapai puncaknya pekan lalu ketika para pejuang RSF menyerbu desa tersebut dan menembaki warga sipil yang tidak bersenjata.

Baca Juga: Indonesia Berhasil Evakuasi 926 Warganya dari Sudan di Tengah Konflik

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Sudan, warga desa mencoba melawan setelah RSF berusaha menculik dan melakukan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak-anak di desa tersebut. Lebih dari 150 warga terluka dalam insiden ini.

"Janjaweed berada di jalanan, dan orang-orang tidak bisa mengambil dan menguburkan mayat mereka," kata Mohamed Tajal-Amin, seorang warga desa, mengacu pada istilah yang digunakan untuk milisi Arab yang dikenal dengan genosida dan kejahatan perang di Darfur dua dekade lalu, yang menjadi cikal bakal RSF.

Seorang petugas kesehatan di pusat medis setempat mengungkapkan bahwa pada Jumat, mereka telah menerima setidaknya 80 jenazah, termasuk 24 wanita dan anak-anak. 

"RSF kembali dengan ratusan pejuang menggunakan puluhan truk pikap yang dilengkapi senjata otomatis dan senjata berat," ujar petugas yang tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Serangan ini merupakan bagian dari kekejaman yang lebih luas yang dilakukan oleh RSF sejak konflik pecah pada April tahun lalu. 

Konflik ini terjadi ketika ketegangan yang telah lama terjadi antara militer Sudan dan RSF akhirnya meledak menjadi pertempuran terbuka di ibu kota Khartoum dan wilayah lainnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU