> >

Gencatan Senjata Israel-Hamas Semakin Dekat, Mediator Mulai Persiapkan Teknis Pelaksanaan

Kompas dunia | 17 Agustus 2024, 17:55 WIB
Seorang gadis kecil Palestina menunggu untuk dievakuasi dari sekolah yang pernah menjadi tempat berlindungnya, di bagian timur Deir al-Balah, Jalur Gaza, Jumat, 16 Agustus 2024, setelah militer Israel menyebarkan selebaran yang meminta warga sipil untuk mengungsi dari daerah tersebut, (Sumber: AP Photo )

Namun, Hamas menolak tuntutan Israel, termasuk kehadiran militer Israel di sepanjang perbatasan dengan Mesir dan pengawasan terhadap warga Gaza yang kembali ke rumah mereka untuk mencari militan.

Hamas dengan cepat meragukan bahwa kesepakatan ini sudah dekat. Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan proposal terbaru ini sangat berbeda dari versi sebelumnya yang mereka setujui secara prinsip, yang mengisyaratkan mereka tidak siap untuk menerima kesepakatan ini.

Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan, "Kami menghargai upaya AS dan para negosiator untuk meyakinkan Hamas agar setuju dengan kesepakatan pembebasan sandera."

Baca Juga: Perundingan Gencatan Senjata Gaza Dimulai Lagi, Ini Sebab Sulit Capai Sepakat Menurut Media Barat

Seorang wanita meratapi jasad anak dan suaminya yang tewas oleh pemboman tentara Israel di Jalur Gaza, Selasa 5 Desember 2023. Mediator pembicaraan gencatan senjata Perang Gaza hari Jumat, 16/8/2024, menyatakan pembahasan poin perundingan dua hari telah selesai. (Sumber: AP Photo)

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan mengunjungi Israel akhir pekan ini untuk "melanjutkan upaya diplomatik intensif" menuju gencatan senjata dan menekankan pentingnya semua pihak di kawasan menghindari eskalasi, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel.

Blinken diperkirakan akan bertemu dengan Netanyahu pada Senin untuk membahas kesepakatan baru ini, kata seorang pejabat Israel yang juga berbicara dengan syarat anonim.

Upaya untuk mengakhiri perang Israel-Hamas ini muncul saat jumlah korban tewas di Gaza melampaui 40.000 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

Ketakutan akan serangan balasan dari Iran dan militan Hizbullah di Lebanon masih tinggi setelah kematian para pemimpin militan di tangan Israel.

Diplomasi internasional untuk mencegah meluasnya perang ini semakin intensif pada Jumat, dengan para menteri luar negeri Inggris dan Prancis melakukan perjalanan bersama ke Israel.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan kepada rekan-rekannya dari Inggris dan Prancis bahwa jika Iran menyerang Israel, Israel mengharapkan sekutu-sekutunya tidak hanya membela diri, tetapi juga turut menyerang Iran.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU