> >

China Khawatirkan Penempatan Rudal AS di Filipina, Sebut Bisa Ganggu Stabilitas Kawasan

Kompas dunia | 16 Agustus 2024, 21:23 WIB
Pasukan Filipina mengawasi kapal penjaga pantai mereka saat mereka mengamankan pulau Thitu yang diduduki Filipina, yang secara lokal disebut pulau Pag-asa, pada 1 Desember 2023, di Laut China Selatan yang disengketakan. (Sumber: AP Photo)

MANILA, KOMPAS.TV - Pemerintah China menyampaikan kekhawatiran serius atas penempatan sistem rudal jarak menengah oleh militer Amerika Serikat di Filipina. 

China memperingatkan bahwa keberadaan senjata tersebut dapat mengganggu stabilitas kawasan Asia Tenggara. Namun, pemerintah Filipina memastikan bahwa penempatan senjata itu hanya bersifat sementara.

Menteri Luar Negeri Filipina, Enrique Manalo, mengungkapkan bahwa kekhawatiran China disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Wang Yi dalam pertemuan mereka di Laos bulan lalu.

Pertemuan itu berlangsung di sela-sela rangkaian pertemuan ASEAN dengan negara-negara Asia dan Barat.

"Kami telah membahasnya, dan mereka (China) membuatnya sangat dramatis," ujar Manalo dalam konferensi pers di Manila, Jumat (16/8/2024), dikutip dari Associated Press.

"Saya katakan, Anda tidak perlu khawatir," ujarnya.

Wang Yi, dalam pertemuan tersebut, memperingatkan bahwa kehadiran sistem rudal AS di Filipina dapat menjadi faktor yang destabilizing atau mengganggu stabilitas kawasan. 

Akan tetapi sekali lagi, Manalo menegaskan bahwa dirinya tidak sependapat dengan pandangan tersebut.

"Mereka tidak mengganggu stabilitas, dan sistem rudal itu hanya sementara berada di Filipina," ucap Manalo.

Baca Juga: Indonesia Ajak China Terapkan ASEAN Way dalam Diplomasi, Salah Satunya Tak Boleh Intervensi

Penempatan sistem rudal AS di Filipina terjadi pada April lalu. Menurut keterangan militer AS, sistem rudal berbasis darat ini mampu meluncurkan Standard Missile-6 dan Tomahawk Land Attack Missile. 

Namun, dalam latihan gabungan militer antara Filipina dan AS yang berlangsung setelahnya, rudal tersebut tidak digunakan.

Pihak militer Filipina juga menyatakan bahwa sistem rudal itu mungkin akan dipindahkan dari Filipina bulan depan.

China, yang selama ini menolak peningkatan kehadiran militer AS di kawasan, menganggap penempatan senjata-senjata canggih ini dapat memperburuk ketegangan regional. 

China juga memperingatkan bahwa tindakan AS tersebut dapat mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan.

Ketegangan antara AS dan China semakin meningkat di tengah konflik yang berlarut-larut terkait klaim teritorial di Laut China Selatan. 

AS dan Filipina kerap mengecam tindakan China yang semakin agresif dalam memperkuat klaim teritorialnya di wilayah tersebut. 

Konflik ini pun melibatkan beberapa negara lain seperti Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan, yang juga memiliki klaim di jalur perairan strategis tersebut.

Baca Juga: China Tegaskan Dukung Iran Menjaga Kedaulatan Negara dan Keamanan Rakyatnya

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU