Ukraina Klaim Kuasai Kota Sudzha di Rusia, Serangan Lintas Batas Memanas
Kompas dunia | 16 Agustus 2024, 07:32 WIBMeski pasukan cadangan Rusia telah dikerahkan ke Kursk untuk memperlambat pergerakan pasukan Ukraina, pertanyaan besar muncul: apakah serangan ini akan memaksa Moskow menarik pasukan dari garis depan di Ukraina timur, yang telah mengalami kemajuan lambat namun konsisten sepanjang tahun ini, untuk mempertahankan wilayahnya sendiri?
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Rusia telah menarik beberapa pasukan, termasuk unit infanteri, dari Ukraina dan mengalihkan mereka ke Kursk.
Namun, sumber anonim dari Amerika Serikat menyebutkan belum ada cukup banyak batalion lapis baja atau kekuatan tempur lainnya yang dipindahkan dari garis depan di Ukraina ke Kursk.
Rusia juga diperkirakan perlu mengerahkan lebih banyak pasukan untuk mengadang serangan Ukraina.
Di lapangan, blogger militer Rusia melaporkan kelompok-kelompok mekanis kecil Ukraina terus mencoba menembus pertahanan Rusia.
Baca Juga: Ukraina Duduki Rusia: Buka Kantor Pemerintah di Kursk, Klaim Rebut 1.150 Kilometer Persegi Wilayah
Citra satelit yang dianalisis oleh Associated Press juga menunjukkan kerusakan akibat serangan drone Ukraina pada pangkalan udara Rusia, termasuk dua hangar di Pangkalan Udara Borisoglebsk.
Di Kursk, situasi semakin tegang dengan perintah evakuasi wilayah Glushkovo, sekitar 45 kilometer barat laut Sudzha.
Langkah ini menunjukkan pasukan Ukraina terus maju ke wilayah tersebut.
Tatyana Anikeyeva, seorang pengungsi yang melarikan diri dari Sudzha, menceritakan kepada televisi pemerintah Rusia tentang ketakutannya saat meninggalkan kota.
"Kami berlari keluar dari Sudzha. Kami bersembunyi di semak-semak. Relawan memberi air, makanan, roti kepada orang-orang yang berlalu lalang. Suara dentuman artileri terus-menerus. Rumah-rumah bergetar," ungkapnya.
Sementara di wilayah Belgorod, status darurat ditingkatkan dari tingkat regional menjadi federal, yang menunjukkan otoritas setempat menganggap situasi semakin parah.
Warga yang mengalami dampak kesehatan parah akibat konflik, akan menerima kompensasi hingga 600.000 rubel (sekitar Rp96 juta), dan mereka yang kehilangan harta benda akan mendapatkan hingga 150.000 rubel (sekitar Rp24 juta).
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press