> >

Korban Tewas Tembus 40.000 Jiwa, Perang Gaza Jadi Salah Satu Konflik Paling Berdarah Abad Ini

Kompas dunia | 15 Agustus 2024, 20:19 WIB
Warga Palestina berkabung di dekat jenazah keluarganya yang tewas dalam serangan Israel di sebuah rumah sakit di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu (10/8/2024). (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Dalam sebulan, rata-rata 4.000 warga Palestina tewas. Jumlah ini jauh melampaui angka kematian di Ukraina yang saat ini juga sedang berkonflik. Selain jumlah korban yang tinggi, kondisi kemanusiaan di Gaza juga kian memburuk. 

Haaretz melaporkan bahwa zona “humanitarian” yang seharusnya menjadi tempat berlindung bagi warga sipil, kini justru menjadi zona penuh penderitaan. Overcrowding, penyakit, serta kelangkaan makanan dan obat-obatan semakin memperburuk keadaan. 

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa hingga Rabu lalu, hampir 40.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 92.000 lainnya luka-luka. Bahkan, 115 bayi dilaporkan meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi sejak awal perang.

Kondisi di Gaza menarik perhatian dan kecaman internasional. Mahkamah Internasional menuduh Israel melakukan genosida dan memerintahkan penghentian operasi militer, terutama di Kota Rafah, yang menjadi tempat berlindung lebih dari satu juta warga Palestina sebelum invasi terjadi pada 6 Mei lalu. 

Namun, hingga kini, Israel masih melanjutkan serangannya, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.

Setelah lebih dari 10 bulan perang, Gaza kini berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Blokade ketat yang diterapkan Israel membuat wilayah ini kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. 

Sementara itu, sebagian besar wilayah Gaza hancur lebur akibat serangan yang terus berlangsung, meninggalkan warga sipil dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian.

Perang di Gaza telah menciptakan bencana kemanusiaan yang luar biasa, dan menurut pengamatan pakar, konflik ini sudah termasuk dalam daftar lima besar konflik paling mematikan di abad ini, terutama jika dilihat dari persentase jumlah korban dibandingkan dengan total populasi.

Dengan blokade yang masih berlangsung dan eskalasi yang tak kunjung mereda, masa depan Gaza dan warganya tampak semakin suram. 

Baca Juga: Hamas Mulai Kehilangan Kepercayaan pada AS sebagai Mediator Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU