> >

London Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Buatan Inggris pada Serangan di Kursk, Situasi Makin Panas

Kompas dunia | 15 Agustus 2024, 20:15 WIB
Sebuah plat dengan tanda Kursk 108 km terlihat di perbatasan Rusia-Ukraina di wilayah Sumy, Ukraina, Selasa, 13 Agustus 2024. (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Sebelumnya, otoritas Rusia juga telah menetapkan status operasi kontra-terorisme di wilayah Belgorod, Bryansk, dan Kursk.

Serangan dimulai pada malam 5-6 Agustus, ketika pasukan Ukraina memasuki wilayah Kursk di Rusia, dekat Kota Sudzha. Pada 12 Agustus, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi bahwa serangan itu merupakan operasi militer Ukraina, meski ia tidak menjelaskan tujuannya.

Otoritas Rusia juga mengumumkan evakuasi wajib pada Rabu (14/8) di Desa Glushkovo di wilayah Kursk, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari perbatasan Ukraina. Gubernur Kursk, Alexey Smirnov, mengatakan bahwa markas operasional di wilayah tersebut telah memutuskan evakuasi wajib terhadap desa itu.

Glushkovo terletak sekitar 117 kilometer di barat daya Kota Kursk.

Smirnov menambahkan proses evakuasi ini akan dikoordinasikan oleh aparat penegak hukum, militer Rusia, dan pemerintah setempat.

Pekan lalu, serangan artileri intensif di Kursk diikuti oleh serbuan infanteri Ukraina, yang didukung oleh tank dan kendaraan lapis baja, ke wilayah perbatasan, terutama di dekat kota Sudzha, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Otoritas di Kursk mengeklaim bahwa 28 desa di wilayah tersebut kini berada di bawah kendali Ukraina. Sejak serangan dimulai, 12 orang tewas dan 121 lainnya terluka. Kiev juga mengeklaim telah menguasai 74 desa.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Sputnik / Anadolu


TERBARU