Otoritas Palestina Merapat ke Rusia, Mahmoud Abbas Buka Peluang Hadiri KTT BRICS
Kompas dunia | 14 Agustus 2024, 23:03 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas memberi sinyal merapat ke Rusia usai bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow, Senin (12/8/2024) lalu.
Abbas bahkan menyebut Otoritas Palestina kemungkinan menghadiri KTT BRICS di Rusia pada Oktober 2024 mendatang.
BRICS merupakan organisasi antarpemerintahan yang beranggotakan Rusia, Brasil, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.
"Kami (Abbas dan Putin) juga mendiskusikan BRICS. Kami telah mencapai kesepakatan verbal bahwa Palestina akan diundang (ke KTT BRRICS) dalam format 'penjangkauan'," kata Abbas dikutip TASS, Selasa (13/8).
Baca Juga: Zelenskyy Klaim Pasukan Ukraina Terus Maju di Kursk, Tawan 100 Tentara Rusia
Menurut Abbas, KTT BRICS mendatang akan menghadirkan sesi khusus untuk membahas isu Palestina.
Sesi khsusus itu disebutnya juga akan membahas perkembangan di kawasan Timur Tengah.
"Itu sesuatu yang relevan dan mungkin terjadi, mengingat fakta bahwa negara-negara asosiasi ini (BRICS) semuanya bersahabat dengan Palestina," kata Abbas.
Dalam pertemuan dengan Putin, Abbas mengaku membicarakan kemungkinan perkembangan situasi di Palestina saat Israel masih menggempur Jalur Gaza.
Abbas juga mengaku membahas hubungan bilateral antara Otoritas Palestina dengan Rusia.
Abbas mengaku pihaknya selama ini menikmati hubungan strategis dengan Rusia.
Menurutnya, Moskow selalu tegas mendukung Otoritas Palestina dalam pertemuan resmi maupun pembicaraan telepon.
Sebelumnya, Vladimir Putin menegaskan, pihaknya mendukung pembentukan negara Palestina merdeka.
Putin pun menyalahkan organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak tegas menegakkan resolusi terkait Palestina.
"Sikap ini ditetapkan sejak lama dan tidak tergantung situasi, kami yakin bahwa untuk menghadirkan perdamaian yang abadi, reliabel, dan stabil di kawasan, penting untuk mengimplementasikan semua keputusan PBB dan, utamanya, mendirikan negara Palestina sepenuhnya," ujar Putin.
Baca Juga: Kesaksian Pilu Para Tawanan Palestina: Penyiksaan dan Pelecehan yang Makin Brutal di Penjara Israel
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV