> >

Wawancara Langsung Elon Musk dengan Trump di X Penuh Glitch, Tim Harris: Live Stream Saja Tak Becus

Kompas dunia | 13 Agustus 2024, 22:40 WIB
Elon Musk menatap Donald Trump yang sedang berbicara kepadanya di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat (AS), 3 Februari 2017. (Sumber: Evan Vucci/Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemilik X (dulunya Twitter), Elon Musk menyiarkan wawancara langsung dengan capres Amerika Serikat (AS) Donald Trump melalui platform media sosial tersebut. Wawancara yang berlangsung selama dua jam lebih ini dilaporkan dipenuhi glitch (kesalahan teknis).

Dalam wawancara tersebut, Trump membicarakan percobaan pembunuhan terhadapnya, imigrasi ilegal, dan niatnya memangkas regulasi-regulasi yang kini eksis di pemerintahan Joe Biden. Trump bahkan menjanjikan deportasi terbesar sepanjang sejarah AS jika menjadi presiden.

Bicara soal percobaan pembunuhannya, Trump mengaku nyaris mati jika tidak menengok saat ditembak pada 13 Juli lalu. Waktu itu, Trump mengaku menengok untuk melihat presentrasi soal imigrasi yang dibawanya untuk kampanye.

Baca Juga: Debat Perdana Trump-Harris Jelang Pilpres AS Telah Ditetapkan, Bakal Digelar 10 September

"Jika saya tidak menoleh, saya tidak akan berbicara kepadamu saat ini, meskipun saya menyukaimu," kata Trump kepada Elon.

Elon kemudian menyanjung Donald Trump sebagai sosok yang tangguh. Menurutnya, sikap yang ditunjukkan Trump penting untuk menjaga keamanan nasional AS.

"Ada karakter yang sangat tangguh bersama saya di sini. Dan jika mereka tidak menganggap seorang Presiden Amerika tangguh, mereka akan melakukan apa pun semaunya," kata Elon.

Wawancara langsung tersebut menjadi kesempatan Trump untuk menjangkau jutaan pemilih yang aktif menggunakan X. Sebaliknya, bagi Elon, perhatian untuk Trump menjadi keuntungan bagi platformnya yang mengandalkan isu-isu politik agar ramai.

Kendati demikian, glitch yang terjadi sempat membuat Elon diprotes audiens. Banyak pengguna X mengeluh tidak bisa mengakses siaran audio langsung tersebut dan suara Trump terkadang terlalu pelan.

Elon Musk pun kemudian meminta maaf atas glitch tersebut. Elon mengeklaim terdapat "serangan masif" yang membuat sistem X kewalahan.

Tim kampanye rival Trump, Kamala Harris segera menggunakan kesempatan tersebut untuk menyerang capres Republikan itu. Tim Harris mempertanyakan kapasitas Trump dan Elon yang tidak bisa menggelar live streaming dengan lancar.

"Seluruh kampanye Trump itu melayani orang seperti Elon Musk dan dirinya sendiri, orang kaya yang terobsesi diri sendiri yang akan menjual kelas menengah dan tidak becus menggelar livestream pada tahun 2024," demikian pernyataan tim kampanye Kamala Harris.

Baca Juga: Kamala Harris Tunjuk Gubernur Minnesota Tim Walz sebagai Cawapres, Siapa Dia?

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU