> >

Hamas Desak Mediator Paksa Israel Setujui Gencatan Senjata Gaza Usulan Biden, Bukan Negosiasi Baru

Kompas dunia | 12 Agustus 2024, 16:51 WIB
Pemimpin baru Hamas, Yahya Sinwar. Hamas, hari Minggu, 11 Agustus 2024, mendesak mediator segera mengajukan rencana implementasi, daripada melanjutkan negosiasi atau proposal baru yang hanya memberikan perlindungan dan lebih banyak waktu bagi agresi pendudukan Israel. (Sumber: Anadolu)

Terkait upaya gencatan senjata sebelumnya, Hamas menyebutkan mereka terlibat dalam "banyak putaran negosiasi dan memberikan semua fleksibilitas dan sikap positif yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan kepentingan rakyat Palestina, termasuk memfasilitasi pertukaran sandera, membantu rakyat kami, memulangkan para pengungsi, dan membangun kembali apa yang telah dihancurkan oleh agresi."

Pada Mei lalu, Biden menyatakan Israel telah mengajukan kesepakatan tiga tahap yang akan mengakhiri konflik di Gaza dan membebaskan sandera yang ditahan di wilayah tersebut. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan rekonstruksi Gaza.

Namun, pembicaraan tidak langsung yang dimediasi oleh AS, Qatar, dan Mesir belum menghasilkan kesepakatan gencatan senjata permanen dan pertukaran sandera-tahanan.

Gencatan senjata selama seminggu pada bulan November lalu memungkinkan pertukaran beberapa dari sekitar 250 sandera yang ditahan selama serangan Hamas pada Oktober sebelumnya, dengan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah ofensif brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan Israel sejak saat itu telah menewaskan sekitar 39.800 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 92.000 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari 10 bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza kini hancur, dengan blokade yang sangat ketat yang membatasi akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel kini dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang telah memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah di bagian selatan, di mana lebih dari satu juta warga Palestina telah mencari perlindungan dari perang sebelum daerah tersebut diserbu pada 6 Mei.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU