> >

Israel Mengebom Sekolah di Gaza Timur Saat Pengungsi Salat Subuh, 100 Warga Palestina Tewas

Kompas dunia | 10 Agustus 2024, 15:09 WIB
Warga Palestina setelah serangan udara Israel di Deir al Balah, Jalur Gaza, Selasa, 6 Agustus 2024. Serangan udara militer Israel hari Sabtu pagi, 10/8/2024, waktu setempat menewaskan setidaknya 100 warga Palestina di Sekolah Al-Tabaeen yang terletak di kawasan Al-Daraj, Gaza Timur. Saat itu, para pengungsi yang berlindung di sekolah tersebut sedang melaksanakan salat subuh. (Sumber: AP Photo )

"Tentara pendudukan secara langsung menargetkan warga sipil yang mengungsi saat mereka melaksanakan salat subuh, yang menyebabkan jumlah korban tewas meningkat pesat," demikian pernyataan mereka.

Kantor media tersebut juga menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi global untuk segera menekan Israel agar menghentikan genosida dan pembersihan etnis yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Serangan di Sekolah Al-Taba'een ini menambah jumlah sekolah yang menjadi sasaran serangan Israel di Kota Gaza menjadi enam dalam seminggu terakhir, berdasarkan catatan dari kantor berita Anadolu.

Meskipun ada seruan dari mediator internasional, termasuk Mesir, Amerika Serikat, dan Qatar, untuk menghentikan permusuhan dan mencapai kesepakatan gencatan senjata, Israel tetap melanjutkan serangan mematikannya di Jalur Gaza. 

Ketegangan ini semakin meningkat setelah ancaman balasan dari kelompok Hezbollah Lebanon menyusul pembunuhan komandannya, Fuad Shukr, dalam serangan udara Israel di Beirut pada 30 Juli, serta ancaman dari Iran setelah pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli, yang diduga dilakukan oleh Tel Aviv.

Serangan Israel terhadap Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu telah menewaskan hampir 39.700 orang, dengan ribuan lainnya terluka. Gaza kini berada dalam kondisi kritis, dengan blokade yang membuat akses makanan, air bersih, dan obat-obatan menjadi sangat terbatas.

Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang telah memerintahkan penghentian segera operasi militernya di kota Rafah selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mengungsi sebelum kota tersebut diinvasi pada 6 Mei.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu / Associated Press


TERBARU